Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Bengkulu Jadi 7 Orang

Senin, 20 Januari 2020 - 12:17 WIB
Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Bengkulu Jadi 7 Orang
Jembatan di Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, putus diterjang banjir bandang, pada Minggu (19/1/2020). Foto/Dok.BNPB
A A A
BENGKULU - Jumlah korban banjir bandang yang menerjang wilayah Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, jadi tujuh orang.

Banjir bandang tersebut terjadi pada Minggu (19/1/2020) pukul 15.00 WIB. Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, akibat peristiwa ada empat korban tewas, enam orang hilang, dan 17 orang selamat.

"Para korban terjatuh dari Jembatan Gantung Cawang, yang putus akibat terjangan banjir bandang," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB, Agus Wibowo.

Berdasarkan laporan terbaru, Senin (20/1/2020) pagi, ditemukan tiga orang yang hilang dalam kondisi meninggal. Sehingga total korban meninggal menjadi tujuh orang dan tiga orang hilang belum ditemukan.

Korban meninggal antara lain, Emilia binti minut, Desa Manau 9 II; Yeni binti kamharudin, Desa Manau IX 2; Pio bin Didi Desa Bungin Tambun; Peri Rahman bin Tisri, Desa Pulau Panggung; Migi bin Jon Armada Desa Rigangan; Mika binti Sus Desa Bungin Tambun 3; dan Viki bin Ida Desa Pulau Panggung

Sedangkan korban yang masih dalam proses pencarian antara lain, Intan Guspani binti Indi warga Desa Bungin Tambun 2; Gok bin Junar warga Desa Tanjung Ganti 1; dan Ipan bin Ujang warga Desa Pulau Panggung

Sebanyak 17 orang yang selamat, diketahui bernama Arif bin Anudi warga Desa Bungin Tambun III; Cindi binti Arsono warga Desa Guru Agung; Candra bin Naya warga Bungin Tambun; Dili binti Sisan warga Desa Bungin Tambun III (dirawat di RSUD); Sofia Fadila binti Piang warga Desa Tanjung Kemuning III; Emi Astuti binti Yanato warga Desa Simpang III; Sherli Oktafia binti Janawarsya warga Kelurahan Simpang Tiga; Agung bin Darmawan warga Desa Pagar Alam; Aldi bin Utik warga Desa Pagar Alam.

Kemudian Ranti bin Tawan warga Desa Tanjung Iman I; Cici binti Julianto warga Desa Bungin Tambun III; Melia warga Desa Bungin Tambun II, Emizer bin Hinterman warga Desa Pulau Panggung; Guntara bin Musirman warga Desa Pulau Panggung; Binten bin Litusman warga Desa Pulau Panggung; Andi bin Amru warga Desa Pulau Panggung; dan Dendi bin Sanawi warga Desa Pulau Panggung.

"Menurut laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur, banjir bandang tersebut dipicu oleh faktor cuaca yang buruk dan intensitas hujan tinggi sehingga menyebabkan banjir," tuturnya.

BPBD Kabupaten Kaur telah mendirikan posko darurat pencarian di lokasi kejadian. Tim gabungan dari unsur TNI, Polri, Basarnas dan pemerintah daerah setempat masih terus melakukan upaya pencarian bersama. Sementara itu, jumlah kerugian yang ditimbulkan dari peristiwa banjir bandang masih dalam proses pendataan.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0874 seconds (0.1#10.140)