Facebook Terjemahkan Nama Presiden China 'Lubang Kotoran'

Senin, 20 Januari 2020 - 12:26 WIB
Facebook  Terjemahkan Nama Presiden China Lubang Kotoran
Presiden China Xi Jinping bersalaman dengan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi. Foto/Reuters/Nyein Chan Naing
A A A
YANGON - Platform media sosial Facebook yang berbasis di Amerika Serikat (AS), menerjemahkan Xi Jinping sebagai "sinkhole" yang secara harfiah bermakna "lubang kotoran".

Atas kesalahan dalam penerjemahan nama Presiden China Xi Jinping secara vulgar tersebut, akhirnya Facebook meminta maaf. Media sosial tersebut berdalih kesalahan teknis sebagai penyebabnya.

Penerjemahan vulgar itu muncul, ketika nama Xi Jinping diterjemahkan dari bahasa Burma atau Myanmar ke dalam bahasa Inggris. Parahnya, momen itu terjadi pada hari kedua kunjungan Xi Jinping ke Myanmar yang menuai banyak pujian dari pihak negara Asia Tenggara tersebut.

Xi dan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, menandatangani lusinan perjanjian yang mencakup rencana infrastruktur besar di Myanmar yang didukung Beijing.

Kesalahan yang paling menonjol muncul di halaman Facebook resmi Aun San Suu Kyi, yang dipenuhi dengan tulisan "Mr Sinkhole" ketika nama "Mr Xi Jinping" diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris melalui fitur terjemahan otomatis Facebook.

"Mr Sinkhole, Presiden China tiba pukul 16.00 sore," bunyi pernyataan yang diterjemahkan Facebook. "Presiden China, Mr Sinkhole, menandatangani catatan tamu house of representative," lanjut pernyataan tersebut.

Tidak jelas berapa lama masalah ini bertahan di Facebook, tetapi fungsi terjemahan Google tidak menunjukkan kesalahan yang sama.

"Kami memperbaiki masalah teknis yang menyebabkan terjemahan yang salah dari (Bahasa) Burma ke Bahasa Inggris di Facebook," kata raksasa media sosial AS itu dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, seperti dikutip Al Jazeera, Minggu (19/1/2020).

"Ini seharusnya tidak terjadi dan kami mengambil langkah-langkah untuk memastikan itu tidak terjadi lagi. Kami dengan tulus meminta maaf atas pelanggaran yang disebabkan ini," lanjut pihak Facebook.

Menurut perusahaan tersebut, sistem Facebook tidak memiliki nama Xi di database Bahasa Burma sehingga menebak dalam terjemahannya.

"Tes terjemahan kata-kata serupa yang dimulai dengan 'Xi' dan 'Shi' dalam Bahasa Burma juga menghasilkan 'Sinkhole'," imbuh pihak Facebook.

Facebook merupakan situs paling populer untuk berita, hiburan, dan mengobrol di Myanmar yang baru berkembang, di mana banyak orang bahkan melihatnya sebagai sinonim dengan internet. Politisi dan lembaga pemerintah juga menggunakannya untuk menyampaikan pernyataan dan pengumuman resmi.

Facebook telah menghadapi banyak masalah dengan terjemahan dari Bahasa Burma di masa lalu. Pada tahun 2018, situs ini pernah untuk sementara menghapus fitur terjemahan setelah laporan Reuters menunjukkan fitur itu menghasilkan hasil yang aneh.

Masalah lainnya, yakni sebuah penyelidikan mendokumentasikan bagaimana perusahaan itu gagal dalam upayanya memerangi posting-posting berbahasa Burma tentang krisis Rohingya di Myanmar. Dalam krisis Rohingya, sekitar 730.000 orang melarikan diri dari penumpasan militer brutal pada tahun 2017 yang menurut PBB dilakukan dengan "niat genosida".
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8890 seconds (0.1#10.140)