Berkat Kulit Jeruk Dijadikan Kerupuk, Warga Tak Membuang Sisa Panen

Senin, 20 Januari 2020 - 18:30 WIB
Berkat Kulit Jeruk Dijadikan Kerupuk, Warga Tak Membuang Sisa Panen
Warga Dusun Princi, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang diajari cara memaksimalkan kulit jeruk menjadi kerupuk.Foto/Humas Unair
A A A
SURABAYA - Kulit jeruk bagi masyarakat sering dianggap sebagai bahan yang tak ada nilainya. Padahal, kulit jeruk masih bisa digunakan sebagai bahan olahan yang enak.

Sebanyak 10 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Back to Village (KKN BV) Universitas Airlangga di Dusun Princi, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang mencoba mengolah kulit jeruk menjadi kerupuk.

Bersama dengan warga, mereka mampu membantu pembuatan kerupuk kulit jeruk hingga tahap pemasaran. Kulit jeruk pun menjadi komoditas yang cukup menjanjikan.

Rachmad Ersan Satrio, salah satu mahasiswa menuturkan, keadaan masyarakat Dusun Princi yang mayoritas petani jeruk sering mengalami produk gagal jual.

"Produk gagal jual ini kami olah dengan mengambil kulitnya untuk dijadikan kerupuk," kata Ersan, Senin (20/1/2020).

Ia melanjutkan, masyarakat Dusun Princi yang dibantu saat ini sebelumnya sudah pernah berjalan mengolah kulit jeruk "Kita kuatkan lagi, termasuk melakukan penyuluhan agar produk tetap laris," jelasnya.

Ersan menambahkan, produk yang gagal dalam seleksi jual diolah menjadi kerupuk agar tetap menghasilkan nilai jual. Para petani juga tidak akan mengalami kerugian panen sehingga dapat menjadi alternatif produk penjualan.

Koordinator produksi kerupuk kulit jeruk, Fitri menambahkan, proses pembuatan kerupuk kulit jeruk pada tahap awal dilakukan pengeringan. Untuk menghilangkan rasa pahit, kulit jeruk sebelumnya direndam bersama air kapur sirih.

"Perbandingannya adalah 250 gram air kapur sirih dengan garam dan tepung tapioka banding sekilo kulit jeruk agar rasa pahitnya dapat hilang dan aroma jeruk tetap ada," ungkapnya.

Penyedap rasa juga tidak mengambil dari bahan kimia namun menggunakan pulpy jeruk yang sudah dipisahkan dengan kulit jeruk. Tanpa adanya bahan kimia maupun pengawet, produk kulit kerupuk mampu membuat konsumen tetap sehat dan terpenuhi zat gizinya.

Produksi yang masih awal bagi masyarakat Dusun Princi juga masih mengandalkan pasar sebagai tempat membeli bahan baku. Hanya saja, bahan baku utama yakni jeruk mengandalkan hasil panen warga sekitar.

"Bahan seperti tepung tapioka, garam, dan kapur sirih kami masih bergantung dengan pasar namun untuk jeruk kami ambil dari hasil panen warga," jelasnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9080 seconds (0.1#10.140)