Tekan Golput, KPU Blitar Berharap Banyak Paslon di Pilkada 2020

Selasa, 21 Januari 2020 - 08:18 WIB
Tekan Golput, KPU Blitar Berharap Banyak Paslon di Pilkada 2020
KPU Kota Blitar, berharap banyak pasangan calon (Paslon) yang maju di Pilkada Kota Blitar. Foto/Ilustrasi
A A A
BLITAR - KPU Kota Blitar berharap jumlah kandidat yang maju di Pilwali 2020 akan lebih banyak. Selain memberi ragam pilihan, juga akan meningkatkan partisipasi pemilih.

"Kita berharap calon bisa sebanyak banyaknya agar partisipasi naik," ujar Ketua KPU Kota Blitar, Choirul Umam kepada wartawan. Umam berkaca pada Pilwali tahun 2010 dimana ada sebanyak lima pasangan calon (Paslon).

Yang terjadi, tingkat partisipasi pemilih saat itu (2010) mencapai 77 persen. Hal ini, kata Umam berbeda dengan Pilwali 2015 yang mana kandidatnya hanya dua pasang. "Tingkat partisipasi pemilih (2015) justru turun jadi 70 persen," ungkapnya.

Dari catatan Sindonews, pada Pilwali Blitar tahun 2015, lawan pasangan petahana Muh. Samanhudi Anwar-Santoso ditengarai hanya pasangan calon boneka. Mereka maju hanya untuk memenuhi syarat perundangan.

Akibatnya masyarakat menganggap pilkada yang berlangsung hanyalah sandiwara politik yang itu berpengaruh pada tingkat partisipasi pemilih. Sementara pada Pilwali 2020 ini, jumlah kandidat diperkirakan akan melimpah.

Melihat dinamika politik yang ada, diperkirakan bakal muncul lebih dari dua paslon. Dari kekuatan kursi partai di DPRD, kata Umam bisa lahir tiga paslon. Hal itu belum ditambah paslon dari jalur perseorangan atau independen.

"Namun kita tidak bisa berandai andai. Saat ini jumlah paslon independen yang sudah menyerahkan mandat operator ada dua paslon," katanya. Apalagi untuk jalur independen. Peluang jumlah paslon bertambah, tambah Umam sangat mungkin terjadi.

Sebab tidak seperti jalur parpol yang dibatasi jumlah kursi minimal di DPRD sebagai pengusung. Pada jalur independen selama mampu menunjukkan syarat dukungan minimal 11.355 suara (KTP) siapapun bisa mencalonkan diri.

"Terutama untuk jalur independen, jumlah paslon tidak bisa dibatasi. Berapapun akan kita terima asal bisa menyerahkan berkas dukungan minimal. Baru kemudian kita verifikasi," kata Umam.

Seperti diketahui, dalam Pilwali Blitar 2020 sejumlah nama lama dan baru telah bermunculan dan mendaftar sebagai kandidat di partai politik. Di antaranya Henry Pradipta Anwar, putra kandung Wali Kota Blitar non aktif Muh. Samanhudi Anwar yang tahun 2018 lalu terjerat OTT KPK.

Selain mendatar di PDIP, Henry yang akan kembali mengusung konsep ayahnya juga mendaftarkan diri sebagai bakal calon Walikota Blitar di PKB dan PPP. Kemudian ada juga Heru Sunaryanta, mantan Ketua Partai Demokrat Kota Blitar yang sekaligus berlatar belakang pengusaha.

Heru mendaftarkan diri ke PKB. Sementara mantan Wakil Wali Kota Blitar Purnawan Buchori justru memilih jalur independen atau perseorangan. Namun beberapa kerabatnya juga maju sebagai bakal kandidat melalui jalur partai politik.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6068 seconds (0.1#10.140)