Emil Dardak Siapkan Jurus Kendalikan Harga Minyak Goreng

Selasa, 21 Januari 2020 - 20:13 WIB
Emil Dardak Siapkan Jurus Kendalikan Harga Minyak Goreng
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak (tengah) meninjau pabrik minyak goreng PT. Wilmar Nabati Indonesia di Gresik.Foto/SINDONews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak meninjau pabrik minyak goreng PT. Wilmar Nabati Indonesia di Gresik, Selasa (21/1/2020).

Kunjungan Emil guna mengendalikan harga minyak goreng yang saat ini mengalami kenaikan cukup signifikan di pasaran. Kunjungan orang nomor dua di Jatim ini juga untuk mengetahui persoalan yang menyebabkan terjadian kenaikan salah satu kebutuhan pokok masyarakat tersebut.

Emil mengatakan, tujuan utama melakukan kunjungan ke perusahaan yang berkantor pusat di Singapura itu untuk mencari tahu apa saja yang menjadi pemicu naiknya harga minyak goreng yang cukup tinggi.

“Kami kesini memang utamanya karena minyak goreng, ada suatu kekhawatiran, apakah kemudian harga ini akan terus meningkat dan apa sebabnya,” kata Emil Elestianto Dardak seusai melakukan peninjauan di PT. Wilmar Nabati Indonesia, Gresik.

Setelah melakukan perbincangan dengan Pimpinan PT. Wilmar Nabati Indonesia, Emil Dardak menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang memicu naiknya harga minyak goreng, antara lain karena harga bahan baku minyak goreng yaitu minyak sawit kasar atau Crude Palm Oil (CPO) mengalami peningkatan cukup signifikan.

Hal tersebut membuat pihak pabrik melakukan penyesuaian harga minyak goreng hingga di tingkat distributor. “Ternyata disebabkan memang ada penyesuaian harga, karena adanya kenaikan harga bahan baku,” jelas Emil.

Dirinya pun mengungkapkan bahwa penerapan bio diesel oleh pemerintah juga memberi kontribusi naiknya harga minyak goreng. Hal ini menyebabkan suplai CPO untuk minyak goreng harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk suplai bio diesel.

“Memang dengan diterapkannya bio diesel, suatu hal yang lumrah bahwa terjadi dorongan terhadap harga, karena permintaan yang meningkat akan ada tendensi untuk harga itu naik di produk bahan bakunya, di CPO nya,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya mengatakan bahwa musim hujan juga memberi pengaruh atas naiknya harga minyak goreng. Hal tersebut dikarenakan pada musim hujan dibutuhkan biaya lebih. Biaya lebih ini untuk pemrosesan tambahan akibat cuaca yang mempengaruhi kandungan fatty acid yang ada dalam minyak kelapa sawit mentah.

“Khususnya di triwulan empat, ada biaya pemrosesan tambahan akibat kondisi cuaca yang mempengaruhi kandungan fatty acid yang ada di dalam crude palm oil tadi,” katanya.

Setelah mengetahui penyebab naiknya harga minyak goreng, mantan Bupati Trenggalek itu menegaskan bahwa, Pemprov Jatim akan melakukan langkah-langkah untuk mengendalikan harga minyak goreng. Diantaranya melakukan pengecekan harga dari distributor ke konsumen untuk menghindari adanya permainan harga dari pihak-pihak tertentu.

“Kami juga ingin melihat komposisi inflasi yang disumbang oleh naiknya harga minyak goreng terhadap total belanja rumah tangga. Khawatirnya akan memicu kenaikan pada komoditi lainnya,” ujarnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9724 seconds (0.1#10.140)