Serma Suradi Bantu Kelahiran Bayi di Daerah Bencana Palu

Jum'at, 05 Oktober 2018 - 19:14 WIB
Serma Suradi Bantu Kelahiran Bayi di Daerah Bencana Palu
Serma Suradi, bentu proses persalin seorang ibu pengungsi di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Foto/Ist.
A A A
PALU - Bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, tidak menghalangi seorang bayi untuk lahir, bernafas, dan menatap dunia untuk kali pertama.

Medan laga yang penuh keterbatasan, dan masih diliputi duka mendalam akibat bencana. Menghadirkan tangis bahagia Yudha Faturahman, yang lahir di tempat pengungsian.

Cerita mengharukan dari tempat pengungsiaan ini, terjadi saat seorang bidan desa di Kota Palu, tiba-tiba mendatangi Posko Rumah Sakit Lapangan Satuan Tugas Gabungan Bantuan Kesehatan Penanggulangan Bencana Alam (Satgasgab Bankes Gulbencal) Yonkes 2 Kostrad.

Dengan nafas terengah-engah, sang bidang memohon bantuan paramedis, dan obat-batan, karena salah seorang pengungsi yang tengah hamil besar, mengalami proses persalinan, Kamis (4/10/2018).

Anggota Satgasgab Bankes Gulbencal Yonkes 2 Kostrad, Sersan Mayor (Serma) Suradi yang sedang bersiaga di tenda pendaftaran rumah sakit lapangan, segera bergegas mengambil tas perangkat perawat, menuju lokasi tempat ibu pengungsi itu akan melahirkan.

Berjalan kaki sepanjang 1 km, ditemani sang bidang desa. Serma Suradi melangkah penuh keyakinan, dengan pertolongan Tuhan, akan bisa membantu persalinan itu dengan selamat.

Sesampainya tempat pengungsian, Suradi langsung membopong ibu hamil yang akan menjalani proses persalinan, dan membawanya sebuah rumah warga yang tidak terlalu rusak.

Bersamaan dengan itu, bidan desa menyiapkan perlengkapan persalinan. "Saya menyiapkan infus, untuk menambahkan cairan pada tubuh ibu yang akan melahirkan," ujar Suradi, dalam siaran pers yang dikirimkan ke Sindonews.

Suradi bekerjasama dengan bidan desa, untuk membantu proses persalinan tersebut. Kerja keras, diiringi tangisan dan teriakan sang ibu, karena menahan sakit. Akhirnya, sang jabang bayi bisa lahir sehat dan selamat, melalui proses normal.

"Proses persalinan itu berlangsung sekitar 30 menit," ungkap Suradi. Kelahiran sang jabang bayi, diiringi dengan tangis bahagia dari sang ibu, meskipun trauma bencana belumlah usai, dan bapak sang bayi hingga kini belum juga ditemukan.

"Anak laki-laki yang baru lahir itu akhirnya diberi nama Yudha Farturahman," kata Suradi. Sang ibu begitu berterimakasih atas bantuan anggota Kostrad tersebut, sehingga persalinan berjalan lancar dan selamat.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1424 seconds (0.1#10.140)