Ini Peringatan Tegas Iran untuk Eropa Terkait Pakta Nuklir

Rabu, 22 Januari 2020 - 23:53 WIB
Ini Peringatan Tegas Iran untuk Eropa Terkait Pakta Nuklir
Bendera Iran berkibar di depan kantor pusat IAEA di Wina, Austria. Foto/Reuters/Leonhard Foeger
A A A
TEHERAN - Kekuatan Eropa, diperingatkan oleh Presiden Iran, Hassan Rouhani agar tidak meniru Amerika Serikat (AS) merusak pakta nuklir Teheran, dengan kekuatan dunia.

Teheran menegaskan, tidak menginginkan senjata nuklir baik ada atau tidak ada kesepakatan. Inggris, Prancis, dan Jerman, meluncurkan mekanisme perselisihan dalam kesepakatan nuklir 2015 bulan ini.

Trio Eropa itu menuduh Iran, melanggar kesepakatan yang semakin tak menentu sejak AS keluar dari pakta itu pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi pada Teheran.

Mekanisme perselisihan itu dapat membawa kasus itu ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar memulihkan kembali sanksi PBB. Pejabat Iran mengancam berbagai langkah jika hal itu terjadi, termasuk keluar dari kesepakatan 2015 atau bahkan mundur dari Traktat Non-Proliferasi 1968 (NPT) yang menjadi dasar kontrol senjata nuklir global sejak Perang Dingin.

Iran secara bertahap mundur dari komitmen sesuai kesepakatan 2015, dengan alasan memiliki hak melakukannya karena negara-negara Eropa gagal melindungi Teheran dari sanksi AS. Bulan ini, eskalasi konflik memuncak antara Iran dan AS.

Presiden Iran menyatakan AS telah membuat kesalahan dengan keluar dari pakta nuklir 2015. "Apakah Anda ingin membuat kesalahan sama? Saya tekankan bahwa jika Eropa membuat kesalahan dan melanggar kesepakatan, mereka akan bertanggung jawab atas konsekuensi aksi mereka," ungkap Rouhani di website kepresidenan.

Trio Eropa itu juga menunjukkan kesiapan membahas "kesepakatan Trump". Prancis menyatakan saat ini waktunya untuk pakta lebih luas.

"Dalam konteks sekarang, Prancis bertekad Iran tidak pernah memiliki senjata nuklir, tapi juga kami menghindari semua eskalasi militer di kawasan," ujar Presiden Prancis Emmanuel Macron saat kunjungan ke Israel.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6418 seconds (0.1#10.140)