Khofifah Matangkan Sejumlah Proyek Strategis di Jatim

Kamis, 23 Januari 2020 - 18:19 WIB
Khofifah Matangkan Sejumlah Proyek Strategis di Jatim
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa terus berupaya mengimplementasikan Perpres No. 80/2019. Foto/Dok.
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa terus berupaya mengimplementasikan Perpres No. 80/2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Jatim.

Saat ini, orang nomor satu di Jatim tersebut mulai mematangkan beberapa proyek strategis seperti pengembangan dermaga di Probolinggo.

Menurutnya, sudah ada tiga calon investor yang kini telah memaparkan presentasi yang sangat detail, serta menuangkannya dalam buku untuk pengembangan proyek tersebut. Bahkan, salah satunya sudah melakukan exercise dengan kedalaman 30 meter.

"Kita sudah mendapatkan penjelasan detail plannya, sebetulnya desain dari mereka yang presentasi kepada kami, ini adalah desain pelabuhan terbesar di Indonesia dengan kedalaman tertentu serta kelengkapan pelabuhan yang modern," katanya, Kamis (23/1/2020).

Selain dermaga Probolinggo, imbuh Khofifah, proyek berikutnya yang dibahas adalah konektivitas transportasi publik yang tersambung antara Gresik-Bangkalan- Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila).

Pada awalnya, Khofifah mengusulkan moda transportasi kereta ringan Light rapid transit (LRT) atau Mass Rapid Transit MRT). Namun Kementerian Perhubungan (Kemenhub) member opsi baru yaitu autonomous rapid transit (ART) serta trolley bus.

"Pada saat rakor yang lalu, Pak Menhub menyampaikan ART, kemudian beliau menyampaikan lagi opsi bus listrik atau trolley bus. Jadi, ada kombinasi antar moda, mana yang elevated, dan tidak. Pada posisi ini, saya rasa tim dari Jerman yang baru meyelesaikan feasibility study (FS), mudah-mudahan bisa memberikan gambaran kepada kami mana yang paling feasible," ujarnya.

Setelah didapatkan opsi yang paling feasible alias layak, lanjut gubernur wanita pertama di Jatim ini, maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan proposal Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), atau Public Private Partnership (PPP).

Proyek berikutnya, kata Khofifah, adalah pembangunan konektivitas transportasi dengan moda kereta gantung di titik-titik wisata di Kota Batu. "Studi kelayakan moda tersebut telah selesai. Masyarakat Kota Batu juga telah mengumpulkan dana Rp350 miliar untuk mewujudkan moda tersebut," terangnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5330 seconds (0.1#10.140)