Ubaya Kembangkan Riset dan Penggunaan Obat Herbal Indonesia

Jum'at, 24 Januari 2020 - 19:52 WIB
Ubaya Kembangkan Riset dan Penggunaan Obat Herbal Indonesia
Talkshow bertajuk Sinergi Jejaring Heksa Heliks Untuk Riset dan Pengembangan Obat Herbal di Kampus Ubaya Tenggilis, Surabaya, Jumat (24/1/2020). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Universitas Surabaya (Ubaya) mengembangkan riset dan penggunaan obat herbal Indonesia.

Pengembangan yang diprakarsai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ini, Ubaya membangun sinergi jejaring Heksa Heliks, yakni sinergi jejaring antara Ubaya sebagai akademisi dengan melibatkan beberapa pihak yaitu industri, pemerintah, media, investor, dan komunitas.

Sinergi tersebut ditandai dengan talkshow bertajuk “Sinergi Jejaring Heksa Heliks Untuk Riset dan Pengembangan Obat Herbal” di Kampus Ubaya Tenggilis, Surabaya, Jumat (24/1/2020).

Talkshow yang mempertemukan enam narasumber yang mewakili masing-masing pihak di antaranya Rektor Ubaya Ir Benny Lianto, Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe Ir Simon Jonatan, Ketua Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Indonesia (GP Jamu) DPD Jatim Minarni Purnomo, Direktur PT HRL International sekaligus Pendiri Kebun dan Museum Herbal Nusantara EV Heru Prasanta Wijaya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi dan Direktur Utama Suara Surabaya Media Errol Jonathans.

Kegiatan ini diharapkan akan terjalin kerja sama, serta mampu memanifestasi tindakan nyata yang saling mendorong satu dengan yang lain dalam sebuah komunitas yang dinamis. Sehingga nantinya hubungan kerjasama ini dapat membentuk sinergi spiral yang bersifat kontinyu dalam penelitian dan pengembangan obat herbal di Indonesia.

Ketua LPPM Ubaya Prof Suyanto menjelaskan, konsep sinergi jejaring Heksa Heliks awalnya bermula dari teori Triple Helix. Hasil yang diharapkan dari sinergi jejaring Heksa Heliks adalah terwujudnya sirkulasi pengetahuan antar pihak yang terlibat.

"Sehingga nantinya dapat melahirkan berbagai inovasi pengetahuan yang berpotensi untuk ditransformasi menjadi produk maupun jasa di bidang obat herbal yang bernilai ekonomis,” kata dia.

Saat ini, kata Suyanto, Ubaya mempunyai tiga pilar klaster riset yang dikembangkan dalam hal penelitian. Salah satunya adalah healthy living yang berfokus pada kesehatan melalui pengembangan obat herbal.

"Riset obat herbal yang kami kembangkan harapannya bisa sampai hilirisasi dan komersialisasi dengan menggandeng pihak industri," kata dia.

Menurut dia, perguruan tinggi khususnya Ubaya tidak hanya melakukan riset yang hanya sebatas laporan diatas meja tapi berpotensi membuka peluang bisnis dan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Ubaya juga menerima dana hibah dari PT Bintang Toedjoe terkait penelitian berjudul “Karakterisasi Molekuler Jahe Merah” yang digagas oleh Dosen Fakultas Farmasi Ubaya Dr Oeke Yunita.

Penelitian Yunita menjadi kerja sama yang penting antara Ubaya dengan PT Bintang Toedjoe, dalam rangka pengembangan dan penggunaan obat tradisional Indonesia. Penandatanganan perjanjian penelitian dilakukan oleh Rektor Ubaya, Ir Benny Lianto dan Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe, Ir Simon Jonatan.

Di samping itu, Ubaya juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Indonesia (GP Jamu) DPD Jatim. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor Ubaya Ir Benny Lianto dan Ketua GP Jamu DPD Jatim Minarni Purnomo.

Ketua PIPOT Ubaya, Kartin, mengatakan, Rosella Herbal Drink merupakan produk minuman kesehatan dari bunga Rosella yang kaya manfaat dan baik bagi kesehatan tubuh. Bunga Rosella yang diolah sebagai obat herbal memiliki banyak khasiat seperti antibakteri, antifungi, antioksidan, melindungi hati, mencegah kanker, antiobesitas, antidiabet dan antihipertensi.

"Warna merah pada minuman Rosella Herbal Drink disebabkan karena adanya kandungan senyawa antosianin yang baik bagi tubuh sebagai antioksidan," kata dia.

Selain talkshow, peserta yang hadir dapat menikmati pameran produk minuman herbal yang telah disediakan dari Pusat Informasi dan Pengembangan Obat Tradisional (PIPOT), Fakultas Farmasi Ubaya, PT Bintang Toedjoe, dan PT HRL Internasional. PIPOT Ubaya menyiapkan 100 minuman kesehatan Rosella Herbal Drink yang dapat dicicipi dan dibawa pulang oleh peserta.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0236 seconds (0.1#10.140)