Hamil tapi Terdiagnosa Kanker Payudara, Bagaimana Solusinya?

Senin, 08 Oktober 2018 - 17:18 WIB
Hamil tapi Terdiagnosa Kanker Payudara, Bagaimana Solusinya?
Anda mungkin senang saat dinyatakan hamil. Namun, di saat yang bersamaan Anda didiagnosa kanker payudara. Ada beberapa tahap mengatasinya. Foto/Ilustrasi/Istimewa
A A A
SURABAYA - Tentu sangat tidak diharapkan bagi perempuan manapun juga disaat kehamilan diketahui terdiagnosa mengidap kanker payudara.

Selama kehamilan bisa sangat sulit bagi calon ibu. Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling umum didiagnosis selama kehamilan, dimana perbandingannya 1 dari setiap 3.000 wanita.

Kanker payudaya selama kehamilan sangat sulit dideteksi karena payudara mengalami banyak perubahan selama proses hamil. Itu sebabnya, mayoritas kasus kanker payudara terdeteksi pada stadium lanjut.

Kondisi ini membuat banyak dokter merekomendasikan pemeriksaan payudara sebagai bagian dari pemeriksaan kehamilan normal. Meski obat-obatan dan teknologi modern membuat kanker yang dapat ditaklukkan, namun kanker payudaya selama kehamilan tetap berisiko.

Lalu, apa yang terjadi jika Anda mengalami kanker payudara saat hamil?

Seperti dilansir Boldsky, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan saat merawat kanker payudara selama kehamilan. Kanker payudara biasanya didiagnosis di kemudian hari karena gejala kanker mirip dengan perubahan kehamilan yang terjadi di payudara wanita seperti kelembutan payudara, atau payudara padat.

Namun, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara serta pemeriksaan kehamilan rutin. Jika menemukan benjolan yang mencurigakan di payudara, biasanya dokter mengambil langkah lebih jauh dengan melakukan USG payudara daripada mamografi, yang dikatakan berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh.

Nah, biopsi adalah cara lain yang aman untuk mendeteksi kanker payudara. Setelah menemukan benjolan di payudara, dokter mungkin mengekstrak sebagian kecil dari jaringan dan mempelajarinya di bawah mikroskop untuk mendeteksi sel-sel kanker.

Pertanyaan yang kemudian muncul, apakah kanker mempengaruhi keadaan bayi dalam perut ibunya? Setelah didiagnosis dengan kanker payudara, bayi mungkin menjadi hal pertama yang muncul di benak setiap orang.

Untuk menempatkan spekulasi, kanker payudara tidak memiliki efek langsung pada janin. Jika sel-sel kanker berhasil melewati penghalang plasenta, sel-sel itu segera dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh janin yang sedang berkembang. Namun, ada kasus yang sangat langka, di mana sel-sel kanker ibu telah diteruskan (menjalar) ke janin, tetapi faktanya belum didukung oleh banyak penelitian.

Namun, bahaya pada janin terletak pada pilihan perawatan ibu. Kemoterapi dan pengobatan radiasi dikatakan memiliki pengaruh buruk pada bayi yang sedang tumbuh dalam rahim. Oleh karena itu, biasanya perawatannya terhenti sampai setelah melahirkan.

Bisakah menjalani kemoterapi selama kehamilan? Obat kemoterapi tertentu aman digunakan selama kehamilan. Namun, proses tersebut harus dihindari selama trimester pertama karena kemoterapi diketahui mempengaruhi perkembangan bayi dan juga meningkatkan kemungkinan keguguran.
Hamil tapi Terdiagnosa Kanker Payudara, Bagaimana Solusinya?


Namun, kemoterapi dikenal relatif lebih aman bila dilakukan pada trimester kedua dan ketiga, dengan berat lahir rendah dan persalinan dini menjadi satu-satunya masalah yang harus diwaspadai. Untuk tetap aman, dokter dapat menghentikan sesi kemoterapi tiga sampai empat minggu sebelum melahirkan untuk menghindari komplikasi saat lahir.

Sementara, untuk perawatan kanker payudara selama kehamilan, sebagian besar tergantung pada ukuran tumor, lokasinya. Jika kanker terdeteksi pada awal kehamilan, cara terbaik adalah operasi untuk mengangkat tumor.

Metode ini dianggap yang paling aman karena sama sekali tidak berpengaruh pada bayi yang belum lahir. Kedua jenis operasi termasuk operasi mastektomi dan pembedahan payudara.

Mastektomi melibatkan mengangkat payudara sepenuhnya untuk mencegah kanker menyebar. Namun, jika operasi pembedahan payudara dipilih, Anda mungkin harus menindaklanjutinya dengan radiasi atau kemoterapi.

Radioterapi adalah pengobatan lain untuk kanker payudara yang sama sekali tidak direkomendasikan selama tahap kehamilan karena menimbulkan risiko besar bagi bayi. Oleh karena itu, jika kanker didiagnosis pada tahap selanjutnya, perawatan ditunda sampai melahirkan.

Dalam kasus kanker payudara didiagnosis pada awal kehamilan, metode yang paling disukai untuk mengobatinya adalah melalui operasi.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4719 seconds (0.1#10.140)