AS Ternyata Ingin Gunakan Bom Nuklir dalam Perang Vietnam

Senin, 08 Oktober 2018 - 18:50 WIB
AS Ternyata Ingin Gunakan Bom Nuklir dalam Perang Vietnam
Pesawat pembom B-52 Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - The New York Times menurunkan laporan niat militer Amerika Serikat (AS) hampir menggunakan bom nuklir untuk menyerang kubu komunis dalam Perang Vietnam.

Rencana ini sudah disusun komandan pasukan Washington itu terungkap dalam dokumen rahasia. Jenderal William Westmoreland, yang memimpin operasi militer Amerika dalam Perang Vietnam tahun 1964-1968 telah mengizinkan transfer senjata nuklir ke negara Asia Tenggara tersebut, sebelum Penasihat Keamanan Nasional; Walt W. Rostow, memberi tahu Gedung Putih.

Laporan Rostow itulah yang mendorong Presiden Lyndon Johnson untuk segera membatalkan penyebaran senjata nuklir yang bisa memicu Perang Dunia III.

Rencana penggunaan bom mengerikan itu muncul setelah militer AS terjebak dalam kebuntuan ketika melawan Tentara Vietnam Utara (NVA) di tengah-tengah Pertempuran Khe Sanh selama selama sebulan. Menurut dokumen tersebut, Jenderal Westmoreland menyusun skema kontijensi untuk menggunakan senjata nuklir jika pasukan AS dikuasai musuh.

Rencana rahasia dengan nama kunci "Fracture Jaw" mengharuskan senjata nuklir AS untuk dipindahkan dari Okinawa, Jepang ke Vietnam Selatan oleh komando Pasifik AS, di bawah kepemimpinan Laksamana Ulysses Simpson Grant Sharp Jr.

Operasi yang direncanakan secara rahasia itu akan digerakkan di bawah sebuah memo yang dikirim oleh Westmoreland ke Sharp pada 10 Februari 1968.

Setelah Presiden Johnson diberitahu tentang rencana itu oleh Rostow melalui memorandum "eyes only" , sang presiden segera menghentikan operasi tersebut.

Operasi yang direncanakan secara rahasia itu akan digerakkan di bawah sebuah memo yang dikirim oleh Westmoreland ke Sharp pada 10 Februari 1968.

Setelah Presiden Johnson diberitahu tentang rencana itu oleh Rostow melalui memorandum "eyes only" , sang presiden segera menghentikan operasi tersebut.

Saat itu, sebanyak 45.000 tentara AS dan sekitar 100.000 pasukan Vietnam Utara ambil bagian dalam pertempuran 77 hari, di mana kedua pihak sama-sama mengklaim kemenangan.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8857 seconds (0.1#10.140)