Diduga Terserang Virus Corona, Pria Asal Malang Dilarikan ke RSSA

Rabu, 29 Januari 2020 - 11:29 WIB
Diduga Terserang Virus Corona, Pria Asal Malang Dilarikan ke RSSA
Direktur Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Kohar Hari Santoso. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Seorang pria asal Malang, berusia 39 tahun, dilarikan Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, karena kawatir terjangkit virus corona jenis baru dari China.

Menurut Direktur RSSA Malang, Kohar Hari Santoso, pasien suspect corona tersebut, merupakan rujukan dari sebuah klinik swasta di Kota Malang. "Dirujuk ke RSSA Malang, pada Selasa (28/1/2020) sore," tuturnya, Rabu 929/1/2020).

Dia menjelaskan, berdasarkan riwayat perjalanan pasien tersebut, diketahui bahwa pasien sempat berangkat ke Hong Kong, untuk tugas kerja pada Jumat (24/1/2020) yang lalu. Sesampainya di Bandara Hong Kong, langsung dipulangkan ke Indonesia.

"Yang bersangkutan tiba di Bandara Hong Kong, sudah tidak diperbolehkan masuk, dan diminta kembali, dan baru tiba kembali di Indonesia, pada Minggu (25/1/2020). Saat ada disana, dia tidak ada kontak langsung dengan penderita," terang Kohar.

Pada Senin (26/1/2020) pria tersebut mengalami sakit batuk mengeluarkan dahak, dan pada Selasa (27/1/2020) pagi memeriksakan kesehatannya ke sebuah klinik swasta di Kota Malang, baru sore harinya di rujuk ke RSSA Malang.

Saat tiba di RSSA Malang, Kohar menyebutkan, pasien tersebut diterima di Intalasi Gawat Darurat (IGD), dan ditempatkan di ruang dekontaminasi. Saat diperiksa oleh Tim Corona RSSA, pasien dalam kondisi sadar dengan nafas 20 kali per menit, tekanan darahnya 130/90, temperaturnya 38 derajat celsius, serta nadi 100 kali per menit.

"Dari ruang dekontaminasi, akhirnya kami pindahkan ke ruang isolasi untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan. Namun, setelah ddilakukan foto torak ternyata kondisinya negatif virus corona. Saat ini pasien sudah tidak di ruang isolasi lagi, dan kami rawat di ruang perawatan medis biasa," ungkapnya.

RSSA Malang sendiri, kata Kohar sudah siaga sejak kabar serangan virus corona tersebut muncul. Kesiagaan yang dilakukan mulai dari ruang isolasi, peralatan medis, dan obat-obatan yang dibutuhkan.

Selain itu, juga disiagakan tim dokter yang berjumlah 15 orang, terdiri dari para dokter spesialis, yakni spesialis penyakit dalam, mikrobiologi, patologi klinik, paru, anestesi, dan ICU. "Secara umum kami sudah siap," tegas Kohar.

Diduga Terserang Virus Corona, Pria Asal Malang Dilarikan ke RSSA


Sementara itu, terkait keberadaan enam mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), yang sedang menempuh pendidikan akhir di China, menurut Direktur Kantor Hubungan Internasional UM, Evi Eliyanah dalam kondisi aman dan sehat.

"Mereka terus kami pantau setiap hari, dan diminta untuk tidak panik. Kami juga terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kebijakan terkait persoalan ini, serta menunggu perkembangannya hingga minggu depan. Kita doakan yang terbaik untuk mereka," ujar Evi.

Enam mahasiswa UM yang berada di China tersebut, sedang menjalani program pertukaran mahasiswa untuk program studi pendidikan Bahasa Mandarin. Mereka berada di China sejak bulan September 2019, dan dijadwalkan akan selesai pada bulan Juli 2020.

Para mahasiswa ini berada di wilayah China selatan, tepatnya di Kota Guilin. Mereka sedang menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana strata satu (S 1) di Guangxi Normal University.

Kerjasama tersebut sudah berjalan selama tiga tahun lamanya, dan baru kali ini mengalami musibah adanya serangan virus corona. Evi mengaku, enam mahasiswa ini berada di asrama mahasiswa internasional di Kota Guilin, yang sangat terjaga keamanan dan kesehatannya.

"Lokasi antara Kota Wuhan, dengan domisili mahasiswa UM sangat jauh. Namun, di asrama tersebut juga telah dilakukan siaga satu untuk mengantisipasi adanya penularan virus corona," ungkapnya.

Sampai saat ini para orang tua mahasiswa sangat kooperatif untuk menunggu kabar dari China. Dia juga terus berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia, dan pihak Guangxi Normal University, untuk memastikan kondisi para mahasiswa tersebut.

Dia memastikan, setiap hari kampus selalu melakukan kontak dengan para mahasiswa tersebut, untuk memastikan kesehatan dan keselamatannya. Para orang tua mahasiswa juga sudah diberi tahu tentang kondisi anak-anaknya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7198 seconds (0.1#10.140)