Ini Bisikan Risma ke Anak Korban Pembunuhan di Petemon

Jum'at, 31 Januari 2020 - 08:29 WIB
Ini Bisikan Risma ke Anak Korban Pembunuhan di Petemon
Ini Bisikan Risma ke Anak Korban Pembunuhan di Petemon
A A A
SURABAYA - Pembunuhan yang terjadi kepada seorang ibu rumah tangga MA (43), di Jalan Petemon Barat, Kota Surabaya, menjadikan keprihatinan tersendiri bagi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Apalagi korban diketahui meninggalkan tiga orang anak yang masih kecil-kecil. Dua di antaranya pun masih berstatus pelajar sekolah. Risma pun langsung mengunjungi rumah duka di Jalan Petemon Barat Surabaya, Kamis (30/1/2020) malam.

Risma meneteskan air mata ketika bertemu dengan anak-anak korban. Dia tak tega melihat kondisi kedua anak korban yang masih kecil. Saat itu, Risma juga sempat menyuapi kedua anak korban yang masih berusia 9 dan 13 tahun.

Semangat moril pun diberikan kepada anak-anak korban, agar mereka tetap bersemangat dalam melanjutkan sekolah. Bahkan, Risma berjanji akan membelikan sepeda kedua anak korban yang masih bersekolah itu. “Kamu ta belikan sepeda ya, adik juga. Biar ke sekolah nanti bisa naik sepeda,” kata Risma.

Bahkan, untuk memberi semangat moril kepada kedua anak korban, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga memberikan bola volley. “Tak kasih bola volley ya, yang pintar ya kamu sekolahnya nak,” kata dia.

Sekitar 1,5 jam berkunjung dan memberi semangat kepada anak-anak korban, Risma kemudian mengantarkan mereka ke salah satu hotel terdekat untuk menginap. Sebab, saat ini, rumah duka dijadikan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh pihak kepolisian.

Kepala DP5A Kota Surabaya, Chandra Oratmangon, mengatakan, korban diketahui meninggalkan tiga orang anak. Mereka masing-masing berusia 6, 13 dan 22 tahun. Sedangkan, dua anaknya, masih tercatat sebagai pelajar Sekolah Dasar (SD). “Untuk sementara mereka akan tinggal di hotel, karena rumah duka masih dijadikan olah TKP pihak kepolisian,” kata Chandra.

Rencananya, kata Chandra, besok ketiga anak korban akan tinggal di Rusun Krembangan. Supaya kedua anak korban yang masih berstatus pelajar, bisa lebih dekat dengan sekolahnya. Sedangkan anak korban yang berusia 22 tahun, ditarik kerja ke Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3436 seconds (0.1#10.140)