Mendagri Sebut Anjungan Dukcapil Mandiri untuk Cegah Pungli

Jum'at, 31 Januari 2020 - 15:37 WIB
Mendagri Sebut Anjungan Dukcapil Mandiri untuk Cegah Pungli
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meluncurkan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) sebagai mesin pelayanan masyarakat dalam bidang pencatatan sipil.

Harapannya, masyarakat bisa lebih mudah membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) hingga Akta Kelahiran dan Akta Kematian.

Jawa Timur (Jatim) sendiri merupakan provinsi pertama di Indonesia yang akan menggunakan mesin tersebut. "Saya berharap, dengan digunakannya mesin ADM ini, pungutan liar (pungli) yang kerap terjadi saat pembuatan surat-surat bisa dihilangkan. Apalagi selama ini, pengurusan surat-surat masih cukup rumit," kata Tito Karnavian dalam acara launching mesin ADM di Grand City Convex, Surabaya, Jumat (31/1/2020).

Dengan mesin ADM ini, kata Tito, masyarakat bisa langsung mencetak sendiri tanpa harus melalui proses berbelit-belit. Misalnya harus mengurus KTP mulai harus menghadap ke RT, RW, dan Kelurahan.

Sebab pengurusan yang cukup berbelit ini tak hanya saat pembuatan KTP saja. Namun juga pengurusan akta kelahiran hingga akta kematian yang juga cukup rumit.

Menurut Tito, mesin ADM akan memotong birokrasi yang sulit yang dihadapi masyarakat selama ini. Korupsi itu tidak hanya dapat ditangani dengan penindakan tapi pencegahan juga bisa dilakukan. Ini (ADM) salah satu upaya untuk mencegah korupsi.

"Kalau kami menekan terus orangnya, sementara sistem yang tidak diubah, belum tentu bisa. Tapi kalau sistemnya diubah, maka mudah-mudahan peluang ini menjadi tertutup. Dengan hilangnya sentuhan antara manusia, masyarakat dengan petugas, itu akan dapat mengurangi adanya pungli karena mesin enggak mungkin minta amplop," kata dia.

Tito pun menawarkan sejumlah daerah yang rawan korupsi, untuk mengadopsi mesin ADM ini. Selain itu, dia juga memaparkan beberapa keunggulan mesin ADM. ADM ini mirip mesin ATM.

"ADM ini bisa bermanfaat sekali pada masyarakat agar mereka mudah untuk mengurus KTP. Ini sudah menggunakan sistem, ada paling tidak tiga sistem security. Yang pertama fingerprint sesuai sidik jari, yang kedua iris mata dan yang ketiga facial recognition karena ternyata wajah setiap orang itu tidak sama meskipun kembar," kata Tito.

Tito berharap setelah diterapkannya ADM di Jatim, provinsi lain juga ikut menggunakan sistem ini. Agar, masyarakat bebas dari oleh oknum petugas yang meminta pungli. Jawa Timur merupakan provinsi pertama yang akan menerapkan ADM. Saya berharap supaya daerah lain ikut. Jika seluruh Indonesia ikut, masyarakatnya akan tertolong, karena bebas dari pungutan liar," pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3015 seconds (0.1#10.140)