Kedatangan WNI Dari Wuhan, Warga Surabaya Diminta Tetap Tenang

Sabtu, 01 Februari 2020 - 22:34 WIB
Kedatangan WNI Dari Wuhan, Warga Surabaya Diminta Tetap Tenang
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya M Budi Hidayat. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Pemkot Surabaya, menyiapkan langkah untuk menyambut kedatagan warganya dari Wuhan, China. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus corona.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya, Muhammad Budi Hidayat menuturkan, hari ini tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), TNI, Polri menjemput WNI yang ada di Wuhan, China. Namun, sebelum penjemputan mereka terlebih dahulu akan diperiksa kesehatan sebelum diterbangkan ke Indonesia.

"Jadi dipastikan akan dipulangkan dalam keadaan sehat. Rencananya setelah tiba di Indonesia, mereka tidak langsung dipulangkan," kata Budi.

Ia melanjutkan, setelah tiba di Indonesia, para WNI tersebut transit terlebih dahulu di Kepulauan Riau, tepatnya di Natuna, untuk diinkubasi selama dua kali. Artinya, satu kali masa inkubasi adalah 14 hari, jadi total masa inkubasinya selama 28 hari.

"Kami memastikan waktunya terlampaui, baru mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing. Kami harap keluarga tidak usah panik. Jadi setiap orang yang baru pulang dari daerah terjangkit akan dilakukan pemeriksaan," ucapnya.

Sementara itu, bagi warga WNI yang berasal dari Kota Surabaya, Pemkot Surabaya, telah menyiapkan upaya khusus untuk memantau kondisi warganya yang baru kembali dari daerah terjangkit virus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menjelaskan, pihaknya akan melakukan pemantauan secara berkala setiap hari selama dua minggu berturut-turut. Pemantauan itu dilakukan dengan mengunjungi langsung ke rumah mereka.

"Pihak puskesmas, khususnya dokter, akan berkunjung langsung ke rumah lalu memeriksa keadaannya setiap hari selama dua minggu berturut-turut," kata Feny, panggilan akrabnya.

Ia menambahkan, data WNI yang akan dipulangkan ke Indonesia sekitar 250 orang. Namun, pihaknya belum mendapat informasi lebih lanjut berapa jumlah warga Kota Surabaya. "Kami belum mendapat data pastinya, namun tetap semua itu dalam pantauan kami," jelasnya.

Feny menjelaskan, jika ada warga yang baru pulang dari negara yang terjangkit virus corona, pihaknya tetap akan melakukan pemantauan kondisi kesehatan mereka. Salah satunya melalui petugas kesehatan di Puskesmas dengan cara berkunjung ke rumah warga tersebut.

"Meskipun sudah dilakukan pengecekan saat di bandara atau pelabuhan oleh pihak KKP 1 Surabaya. Biar semuanya clear," ungkapnya.

Feny pun meminta kepada warga Kota Surabaya agar tidak perlu panik. Sebab, Kota Surabaya aman terhadap penyebaran virus corona. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar menjaga sistem imun tubuh melalui makan-makanan gizi seimbang. Jika ada yang sakit batuk, pilek segera berobat ke Puskesmas terdekat.

"Jangan lupa cuci tangan itu nomor satu. Lalu yang tidak kalah pentingnya adalah berperilaku hidup bersih," katanya.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4684 seconds (0.1#10.140)