Anak Penjual Cilok Jadi Wisudawan Terbaik Universitas Airlangga

Rabu, 10 Oktober 2018 - 13:39 WIB
Anak Penjual Cilok Jadi Wisudawan Terbaik Universitas Airlangga
Nur Syamsiyah bersama kedua orang tuanya ketika menjadi wisudawan terbaik Unair. Foto/SINDOnews/Aan Haryono.
A A A
SURABAYA - Pendidikan merupakan salah satu jalan untuk mengubah hidup seseorang. Keyakinan itu dipegang oleh Nur Syamsiyah, anak penjual cilok keliling yang berhasil menjadi wisudawan terbaik di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Nur Syamsiyah merupakan putri pertama dari empat bersaudara pasangan Sutrisno dan Erna. Mereka tinggal di kawasan Pagesangan, Surabaya yang selama 20 tahun membiayai pendidikan anak-anaknya dengan bekerja sebagai penjual cilok keliling.

Syam panggilan akrab mahasiswi S1 Fisip Unair ini memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) nyaris sempurna, 3,90. Selama kuliah di Unair, ia mengaku mendapatkan banyak pegalaman dan ilmu yang bermanfaat.

“Sejak semester 1 saya sudah mengatur timeline perkuliahan. Semester 1-2 saya gunakan untuk beradaptasi dengan lingkungan kampus,” ujar Syam, Rabu (10/10/2018).

Proses pendidikan yang dijalani di bangku kuliah semakin menjadi ketika dirinya aktif di organisasi Mapanza, Organisasi Bidikmisi Unair, serta menjadi koordinator Viva Education of Drugs and HIV-AIDS Jawa Timur.

“Semester akhir saya giat mengikuti beberapa lomba, karena bisa menyalurkan ide dan gagasan melalui lomba tersebut,” ungkapnya.

Erna, Ibunda Syam mengatakan, dirinya bersyukur dan bangga bisa mengantarkan anaknya untuk lulus di perguruan tinggi. “Saya nggak bisa mengungkapkan banyak, apalagi bisa diundang rektor,” katanya.

Syam memiliki semangat tinggi dalam belajar meskipun dari keluarga tidak mampu. Pihaknya hanya bisa mendukung denga doa dan sisa tenaga untuk bisa terus menempuh pendidikan.

“Saya menekankan pada anak-anak saya, walau dari keluarga orang tidak mampu, semua harus bisa belajar. Itu yang saya sampaikan kepada anak-anak saya. Dan, selama menuntut ilmu jangan lupa berdoa,” ucapnya.

Dekan Fisip Unair Falih Suaedi menuturkan, Syam merupakan mahasiswa terbaik karena memiliki IPK nyaris sempurna. Ia juga mahasiswa Bidikmisi dengan capaian kredit prestasi yang tinggi serta banyak pergi ke luar negeri.

“Makanya pak rektor secara spontan menawarkan Syam bisa S2 dengan SPP gratis dan bebas tes. Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi mahasiswa Bidikmisi lainnya,” katanya. aan haryono
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6904 seconds (0.1#10.140)