Warga Dusun Tambak Beras Tanam Padi di Jalan, Ada Apa?
A
A
A
GRESIK - Hilang sudah kesabaran warga Dusun Tambak Beras, Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Mereka kesal jalan alternatif Kedamean-Driyorejo rusak.
Warga pun protes dengan menanam padi dan pohon di badan jalan. Juga memasang spanduk protes atas sikap tidak peduli Pemkab Gresik.
Tidak cukup itu. Warga yang lewat juga menjadikan ajang selfie. Secara bergantian warga duduk di kursi yang berada di tengah-tengah jalan itu.
"Ya mau bagaimana lagi, sudah lama rusak parah tapi belum diperbaikan sama sekali," kata Nur Musyafak (44), warga Wedoroanom, Driyorejo, Minggu (2/2/1020).
Dia mengatakan, jalan rusak tersebut diperkirakan sepanjang 3 kilometer. Oleh warga setempat ditutup menggunakan kursi terbuat dari kayu. Dan ditanami pohon pisang.
"Karena membahayakan warga karena jalannya berlubang," ujar pria yang kerap disapa Gundul itu.
Dia menyatakan, spanduk yang dibentangkan warga bertuliskan permohonan maaf bagi pengguna jalan. "Jalan ini sudah tidak layak untuk dilewati. Sabarrr ya . Kita tunggu perbaikan sampai terompet malaikat Isrofil dibunyikan".
"Warga sudah capek, makanya protes dituangkan dengan berbagai cara. Harapannya pemerintah segera memperbaiki," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi mengatakan, jalan penghubung dua kecamatan itu sudah pernah dibahas dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU TR).
Namun, DPU TR hanya menerjunkan tim Unit Reaksi Cepat (URC) untuk melakukan penambalan. "Ditambal berkali-kali pun percuma akan rusak lagi," katanya.
Ditambahkan, kerusakan jalan itu juga disebabkan karena sering dilewati kendaraan besar yang melebihi tonase. "Ada proyek urugan perumahan, itu juga menjadi masalah," imbuhnya.
Politisi PKB itu menyatakan, tahun ini memang ada rencana perbaikan besar-besaran di jalan itu. Namun, masih menunggu proses lelang. "Iya perbaikan tahun ini," pungkasnya.
Warga pun protes dengan menanam padi dan pohon di badan jalan. Juga memasang spanduk protes atas sikap tidak peduli Pemkab Gresik.
Tidak cukup itu. Warga yang lewat juga menjadikan ajang selfie. Secara bergantian warga duduk di kursi yang berada di tengah-tengah jalan itu.
"Ya mau bagaimana lagi, sudah lama rusak parah tapi belum diperbaikan sama sekali," kata Nur Musyafak (44), warga Wedoroanom, Driyorejo, Minggu (2/2/1020).
Dia mengatakan, jalan rusak tersebut diperkirakan sepanjang 3 kilometer. Oleh warga setempat ditutup menggunakan kursi terbuat dari kayu. Dan ditanami pohon pisang.
"Karena membahayakan warga karena jalannya berlubang," ujar pria yang kerap disapa Gundul itu.
Dia menyatakan, spanduk yang dibentangkan warga bertuliskan permohonan maaf bagi pengguna jalan. "Jalan ini sudah tidak layak untuk dilewati. Sabarrr ya . Kita tunggu perbaikan sampai terompet malaikat Isrofil dibunyikan".
"Warga sudah capek, makanya protes dituangkan dengan berbagai cara. Harapannya pemerintah segera memperbaiki," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi mengatakan, jalan penghubung dua kecamatan itu sudah pernah dibahas dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU TR).
Namun, DPU TR hanya menerjunkan tim Unit Reaksi Cepat (URC) untuk melakukan penambalan. "Ditambal berkali-kali pun percuma akan rusak lagi," katanya.
Ditambahkan, kerusakan jalan itu juga disebabkan karena sering dilewati kendaraan besar yang melebihi tonase. "Ada proyek urugan perumahan, itu juga menjadi masalah," imbuhnya.
Politisi PKB itu menyatakan, tahun ini memang ada rencana perbaikan besar-besaran di jalan itu. Namun, masih menunggu proses lelang. "Iya perbaikan tahun ini," pungkasnya.
(eyt)