Petugas Posyandu di Surabaya Kini Dapat Transportasi Rp515.637

Jum'at, 07 Februari 2020 - 20:01 WIB
Petugas Posyandu di Surabaya Kini Dapat Transportasi Rp515.637
Para petugas di posyandu kini bisa memperoleh tambahan uang transportasi untuk mendukung kerja sosial mereka.Foto/SINDONews/Aan haryono
A A A
SURABAYA - Para pekerja sosial di bidang kesehatan kini bisa sedikit lega. Pemkot Surabaya memberikan uang transportasi pada para kader Posyandu yang menjadi ujung tombak pelayanan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menuturkan, pihaknya memberikan uang transport kepada seluruh Kader Posyandu. Terhitung sampai saat ini, jumlah Posyandu di Surabaya mencapai 2.800 titik dengan jumlah kadernya sebanyak 22.400 orang. Sementara itu, setiap Posyandu terdiri dari delapan orang kader.

“Ini pengganti uang transport bukan honor. Dari jumlah kader tersebut, kami memberikan uang transportasi senilai Rp30 ribu per bulan. Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan sekali. Jadi transportnya memang sesuai kegiatan sekali saja,” kata Feny, panggilan akrabnya, Jumat (7/2/2020).

Ia melanjutkan, selain pengganti uang transport, Dinkes juga memberikan BPJS PBI bagi para kader senilai Rp 42 ribu. Bahkan, BPJS PBI itu tidak hanya berlaku untuk kader itu sendiri. Namun, berlaku pula untuk satu anggota keluarga yang tergabung dalam Kartu Keluarga (KK).

“Kemudian dikalikan keluarga kader yang ada di KK. Misalnya satu KK terdiri dari lima anggota keluarga. Maka, berlaku juga untuk lima anggota keluarga. Jadi Rp 30 ribu ditambah Rp210 ribu untuk kader dan keluarganya,” jelasnya

Selama Posyandu berlangsung, kata Feny, ada beberapa kegiatan yang dilakukan. Mulai dari penimbangan balita, penyuluhan, pemberian vitamin, pencatatan dan pelaporan bahkan kunjungan jika terdapat balita yang tidak hadir ke Posyandu. “Terakhir melakukan kegiatan emo demo,” jelasnya.

Tidak hanya itu, untuk para pendamping ibu hamil, Pemkot Surabaya juga memberikan uang transport Rp182.850 dalam setiap pertemuan. Jumlah total pendampingan ibu hamil di Surabaya sebanyak 344 kader. Dalam sebulan, kegiatan pendampingan dilaksanakan sebanyak tiga kali.

“Sehingga totalnya Rp515.637 per bulan sudah dipotong pajak,” ujarnya.

Semua itu dilakukan Pemkot Surabaya karena para kader sudah membantu dan berkontribusi kepada pemkot, khususnya program bidang kesehatan “Fasilitas yang mereka dapatkan itu, karena mereka berkontribusi dan membantu kami di bidang kesehatan,” kata Febria.

Salah seorang kader Posyandu, Laili Nur Widya (51) mengatakan, ia bersama para kader Posyandu lainnya secara ikhlas melakukan kegiatan posyandu balita dan lansia. Ia mengaku, segala macam kegiatan sosial tidak melihat jumlah pendapatan yang diperoleh.

“Buat kami berapapun itu tidak jadi masalah asal kegiatan posyandu tetap dilaksanakan. Otak dan pikiran kami hanya ingin berkegiatan sosial mencari KMS (Kartu Masuk Surga),” kata Wiwid, panggilan akrabnya.

Perempuan asal Jalan Pengampon, Kelurahan Bongkahan, Kecamatan Pabean Cantikan Surabaya ini menyatakan, selama dapat membantu orang lain dalam memberikan edukasi terkait kesehatan dan perilaku hidup bersih, maka itulah tujuan utama para kader Posyandu.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9945 seconds (0.1#10.140)