Haedar Nashir: IMM Muncul untuk Lahirkan Intelektual Muslim

Rabu, 01 Agustus 2018 - 18:55 WIB
Haedar Nashir: IMM Muncul untuk Lahirkan Intelektual Muslim
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir membuka Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) XVIII di Malang, Rabu (1/8/2018). Foto/SINDOnews/Edi Purwanto.
A A A
MALANG - Gelaran Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) XVIII dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di Malang, Rabu (1/8/2018).

Bertempat di Hall Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pertemuan para kader IMM dari Sabang hingga Merauke ini dijadwalkan selama empat hari hingga Sabtu (4/8/2018) mendatang.

Mengusung tema “Meneguhkan Pancasila Sebagai Sukma Bangsa untuk Indonesia Sejahtera”, muktamar kali ini diharapkan mampu menjadi momen untuk merumuskan rancangan-rancangan strategis, baik bagi kemajuan internal organisasi maupun keberlangsungan bangsa Indonesia.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir memberikan semangat perjuangan kepada para Immawan dan Immawati (panggilan untuk kader IMM). “IMM bersama para anggotanya harus terus berjuang dengan cara modern seperti yang telah dilakukan oleh KH Ahmad Dahlan,” terang Haedar.

Haedar juga mengingatkan kembali cita-cita awal IMM yakni melahirkan intelektual muslim yang memiliki keunggulan secara lahir dan batin. Hal tersebut mendasari harapan Haedar pada muktamar kali ini agar dapat menghasilkan misi peneguhan ideologi nasional bagi IMM, Muhammadiyah, dan Indonesia.

Sebagai salah satu tokoh yang lahir dari rahim Muhammadiyah, Haedar tidak hentinya menyumbangkan semangatnya kepada seluruh kader IMM pada muktamar kali ini. Salah satunya tentang peneguhan lima keunggulan yang harus dimiliki oleh seluruh kader IMM dan Muhammadiyah.

Lima keunggulan tersebut di antaranya adalah unggul dalam idealisme diri dan organisasi, keunggulan berorganisasi, keunggulan personal, keunggalan religiusitas, dan keunggulan sinergitas.

“Sebagai organisasi modern yang diisi oleh pemuda-pemudi terbaik bangsa, jangan pernah IMM melupakan lima keunggulan yang harus terus diingat dan dijalan oleh seluruh kader,” pantiknya.

Acara yang akan dihadiri oleh beberapa tokoh ini juga mendapatkan sambutan hangat dari alumi IMM yang kini menjabat sebagai Rektor UMM Fauzan, yang menyampaikan bahwa kader IMM harus menjadi etalase garda terdepan dalam meneguhkan nilai-nilai keislaman.

“Para kader IMM harus bertanggungjawab untuk terus meneguhkan nilai-nilai keislaman dan keberadaban sebagai cerminan pengabdian pada bangsa,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM Ali Muthohirin memaparkan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh kaum muda dalam menumbuhkan benih-benih karakter dan spirit kepemimpinan.

“Walaupun kita adalah pijar matahari muda, tapi dari sini kita bisa menjadi penerang untuk masa depan bangsa. Namun, menjadikan pijar kita kaum muda semakin terang bukan tanpa tantangan. Banyak hal yang harus kita persiapkan untuk menumbuhkan benih kepemimpinan dari dalam diri kita,” jelas alumni Program Studi Syariah Fakultas Ilmu Agama Islam (FAI) UMM ini.

Dengan semangat Muhammadiyah Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Timur Abdul Musawir Yahya meneguhkan bahwa muktamar akan melahirkan sumbangsih pemikiran ide-ide cemerlang atas persoalan bangsa dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar pemikiran.

“Semoga muktamar ini membawa ide-de cemerlang yang dapat memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan bangsa,” tegas pria asal Makassar tersebut.

Di tempat yang sama, enteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang juga kader Muhammadiyah mengapresiasi diselenggarakannya muktamar.

“Muhammadiyah bersama IMMnya harus secara tegas mengiplementasikan Darul ahdi wa syahada untuk meciptakan negara yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan damai,” tuturnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8501 seconds (0.1#10.140)