Begini Empati 140 Pelukis PSLI untuk Korban Gempa Sulteng

Minggu, 14 Oktober 2018 - 16:44 WIB
Begini Empati 140 Pelukis PSLI untuk Korban Gempa Sulteng
Gubernur Soekarwo melukis di sela pembukaan Pasar Seni Lukis Insonesia di JX Internasional. Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Masyarakat pecinta seni lukis bisa hadir di gedung JX Internasional, jalan A Yani. Di sana digelar Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) tahun ke-11 selama 10 hari, Jum’at (12/10/2018) hingga Minggu (21/10/2018).

Ada 140 pelukis dari Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan dan Bali yang ikut meramaikan kegiatan tahunan ini. Pergelatan tahun bertepatan dengan terjadinya bencana gempa bumi di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Juga terjadi gempa bumi yang menewaskan 3 orang di Pulau Sapudi, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Sebagai bentuk empati, semua pelukis akan mendonasikan separuh dari pendapatan mereka dari even ini untuk disumbangkan pada korban gempa di Sulawesi Tengah (Donggala, Palu dan Sigi). Panitia sudah menyiapkan ruang pamer khusus bagi lukisan yang dilelang dan separuh hasilnya akan disumbangkan.

Sumbangan akan dititipkan pada pelukis asal Sulawesi Tengah yang juga akan hadir sebagai peserta pameran lukisan. “Karya yang dilelang untuk korban bencana temanya bebas. Kami tidak membatasi untuk tema tertentu, yang penting ini adalah bentuk empati para pelukis,” kata Ketua Pelaksana PSLI, M Anis.

Perhelatan PSLI ini bersamaan dengan Hari Jadi Provinsi Jatim ke-73 ini sebagian diikuti pendatang baru. Sebagian lagi sudah pernah ikut even ini sebelumnya. Setiap pelukis menampilkan belasan karya terbaiknya di even ini. Mereka menampilkan karya lukis dengan berbagai macam aliran, seperti realis, lanskap, dekoratif, surealis, dan abstrak.

Selama pameran, penyelenggara menargetkan mampu membukukan nilai transaksi sebesar Rp5 miliar. “Nanti juga akan ada melukis dengan model Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim terpilih. “Ada juga talkshow tiga penyair Abdul Hadi, Akhudiat dan Afrizal Malna,” imbuh Anis yang juga Ketua Sanggar Merah Putih ini.

Salah satu peserta pameran, Aris Koneng asal Bali menyatakan, dirinya baru pertama kali ini ikut pameran lukisan di luar Bali. Dia ingin lebih banyak bertemu dengan para seniman dari seluruh Indonesia. Selain menambah pengalaman dalam hal teknik melukis, dengan ikut pameran di luar Bali, bisa memperluas jaringan pemasarannya. Di Bali sendiri, dirinya sudah beberapa kali ikut pameran lukisan. “Saya ada delapan karya yang dipamerkan. Semua saya persiapkan sejak dua bulan yang lalu,” kata pelukis berusia 37 tahun ini.

Gubernur Jatim Soekarwo saat membuka PSLI ke-11 ini mengaku sangat mengagumi seni lukis. Menurutnya, seni lukis mampu menghadirkan suasana yang nyaman. Baik di mata, hati, dan pikiran, serta harmoni dalam kehidupan. Seni lukis, kata dia, adalah bagian dari kebudayaan. Ibarat air jernih, seni lukis yang membasuh berbagai kotoran yang ada.

“Seni ini mampu memberikan suasana yang dingin dan nyaman. Sehingga kehidupan ini berjalan serasi dan harmoni,” katanya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5767 seconds (0.1#10.140)