Polimedia Kreatif Siap Jadi Kampus Merdeka Menuju PTN Otonom

Rabu, 12 Februari 2020 - 21:35 WIB
Polimedia Kreatif Siap Jadi Kampus Merdeka Menuju PTN Otonom
Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif Dr Purnomo Ananto MM saat berbincang dengan SINDOnews di ruang kerjanya, Kampus Polimedia Kreatif, Jagakarsa, Jakarta, Rabu (12/2/2020). Foto/SINDOnews/Nuriwan Trihendrawan
A A A
JAKARTA - Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia Kreatif) menyatakan siap dengan pengembangan Kampus Merdeka menuju perguruan tinggi negeri (PTN) yang lebih otonom. Hal ini sejalan dengan 4 kebijakan yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada 24 Januari 2020 lalu.

Ada pun empat Kebijakan untuk Pendidikan Tinggi yang diberi nama “Kampus Merdeka”, yaitu: 1. Pendirian program studi (prodi) baru bagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan akreditasi A dan B, 2. Re-akreditasi bersifat otomatis untuk seluruh peringkat, dan bersifat sukarela bagi PT dan Prodi yang sudah siap naik peringkat, 3. Kebebasan bagi PTN BLU dan Satker untuk menjadi PTN-BH, dan 4. Hak mengambil mata kuliah di luar prodi dan perubahan definisi Satuan Kredit Semester (SKS) yang intinya adalah hak belajar tiga semester di luar program studi dan di luar kampus.

“Politeknik Negeri Media Kreatif sebagai perguruan tinggi vokasi senantiasa fokus untuk mendidik dan melatih mahasiswanya untuk dapat menjadi pekerja trampil dan calon wirausahawan muda berbakat,” kata Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif Dr Purnomo Ananto MM saat berbincang dengan SINDOnews di ruang kerjanya, Kampus Polimedia Kreatif, Jagakarsa, Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Menurut Purnomo, mahasiswa Polimedia Kreatif akan dikembangkan menjadi talenta yang inovatif, kreatif dan trampil guna memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di dunia usaha atau industri. Khususnya pada bidang industri kreatif untuk menghasilkan SDM Indonesia yang unggul.

Untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa Polimedia, khususnya jenjang Diploma tiga, Polimedia menerapkan kebijakan bahwa selesai semester dua mahasiswa wajib mengikuti orientasi industri beberapa hari.

“Selesai semester 4 mahasiswa harus mengikuti magang industri selama 3 bulan dan pada semester 6 mahasiswa wajib mengikuti praktik industri selama 3 sampai 4 bulan,” kata Purnomo.

Hal ini, kata Purnomo, karena didukung oleh kebijakan Polimedia bahwa setiap lulusan Polimedia selain memiliki ijazah dan sertifikat pendamping ijazah juga mereka wajib memiliki satu sertifikat kompetensi yang dikeluarkan BNSP melalui LSP Polimedia.

Purnomo mengungkapkan, hasilnya cukup membanggakan bahwa berfdasarkan hasil tracer study tahun 2019 sebanyak 82,6% lulusan Polimedia sudah bekerja dan diterima di dunia industri dengan cukup baik. Sedangkan sisanya ada yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pramono menjelaskan, berkaitan dengan Kebijakan Kampus Merdeka Polimedia, berdasarkan hasil Rapat Kerja Polimedia 5-7 Februari 2020 di Bogor telah menetapkan beberapa kebijakan.

Di antaranya yakni, untuk memperkuat akreditasi prodi yang ada maupun prodi yang akan dibuka, Polimedia akan mereview MoU yang ada serta menjajaki MoU baru dengan industri bertaraf nasional maupun internasional, termasuk dengan BUMN dan perguruan tinggi yang memiliki ranking 100 dunia (QS).

“MoU dengan dengan dunia usaha dan industri Polimedia akan menekankan pada re-orientasi kuriukulum berbasis industry yang menandatangani MoU dengan Polimedia, kesepakan menerima mahasiswa untuk dapat melakukan magang/praktik industri selama 1 atau 2 semester serta kesediaan industri tersebut menerima lulusan Polimedia ketika mereka sudah lulus,” kata Purnomo.

Purnomo memastikan Polimedia sangat percaya dengan pendekatan tripple helix (perguruan tinggi- indusrtri-pemerintah) akan sangat membantu perguruan tinggi (vokasi) untuk mengembangkan perguruan tingginya untuk menghasilkan SDM Unggul Indonesia.

Selain itu, Polimedia Kreatif juga akan mendorong prodi untuk mengambil akreditasi internasional ataupun akreditasi A agar Polimedia lebih dapat bersaing di tingkat internasional serta menghasilkan lulusan yang berkualitas dan dapat diterima masyarakat.

“Saat ini Polimedia masih berstatus perguruan tinggi negeri (PTN) satuan kerja (Satker) dan belum otonom. Sejak tahun 2019 sudah mulai melakukan persiapan untuk menjadi PTN-BLU, namun dengan adanya kebijakan Kampus Merdeka dimana Pemerintah akan mempermudah proses perubahan status dari PTN-BLU ataupun PTN-Satker menjadi PTN-BH maka Polimedia segera akan mengajukan diri menjadi PTN-BH,” jelas Purnomo.

Tujuannya, kata Purnomo, agar Polimedia memiliki otomomi baik akademik maupun non akademik. Hal ini didukung kesiapan Polimedia seperti memiliki asset yang cukup memadai baik di Kampus Polimedia Jakarta (Kampus Utama) maupun Polimedia Kampus Medan dan Makassar sebagai Prodi Studi di luar Kampus Utama (PSDKU).

Purnomo mengungkapkan, saat ini jumlah mahasiswa Polimedia Kreatif mencapai 4000 orang dan akan terus dikembangkan. Juga semakin bertambahnya dosen dari kalangan milenial yang fresh graduate, baik magister maupun doktor, dosen dari kalangan industry dan praktisi yang mencapai 40%, prodi yang ada hampir seluruhnya prodi-prodi kekinian (berbasis industri kreatif). Saat ini Terdapat 3 kampus Polimedia, yakni di Jakarta, Medan-Sumatera Utara dan Makassar-Sulawesi Selatan.

Selain itu, Polimedia juga memiliki hotel dan produk turunannya seperti catering, EO, Tours and travel. Polimedia juga memiliki peralatan cetak yang sangat lengkap, baik mesin offset, mesin web maupun digital printing dan 3D printing yang mampu memproduksi buku, majalah, koran dan jenis cetakan lainnya.

“Polimedia juga memiliki studio TV, Radio, fotografi, laboratorium animasi dan game teknologi serta bidang jasa latihan yang sangat dibutuhkan masyarakat . Kamil berharap agar upaya Polimedia ini benar-benar dibantu oleh pemerintah untuk mewujudkan Polimedia menjadi PTN-BH. Sehingga pengelolaan Polimedia sebagai PTN Vokasi memiliki otomomi yang luas baik secara akademik maupun non akademik,” kata Purnomo.

Purnomo menjelaskan, proses pendidikan dan pengajaran bagi mahasiswa di Polimedia sebenarnya sudah mengarah pada merdeka belajar. Artinya Polimedia sudah menerapkan belajar di luar prodi bahkan di luar kampus. Yaitu mereka wajib mengikuti orientasi industri pada semester dua, magang industri bagi mahasiswa semester empat dan praktik industri pada semester enam (untuk mahasiswa jenjang D3).

“Kemudian dengan adanya kebijakan kampus merdeka khususnya bagi mahasiswa Sarjana Terapan (D4) maka Polimedia akan menyempurnakan sistem dan lingkungan pembelajaran yang terbaik bagi mahasiswa. Tentunya dengan mengoptimalkan hubungan Polimedia, industri dan Pemerintah dalam bentuk kolaborasi tiga serangkai (triple helix) yang selama ini sudah berjalan,” pungkas Purnomo.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2680 seconds (0.1#10.140)