Pemprov Jatim Targetkan Produksi Bawang Putih Capai 8.211 Ton

SURABAYA - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur (Jatim), tahun ini menargetkan sasaran produksi tanaman bawang putih di Jatim mampu mencapai 8.211 ton.

Jumlah tersebut naik dibanding realisasi produksi 2019, yang mencapai 6.935 ton. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo mengatakan, kenaikan produksi tersebut karena adanya perluasan lahan tanaman di sejumlah sentra bawang putih di Jatim.

Meski sudah mampu meningkatkan produksi, tetapi memang Jatim masih defisit terhadap komoditas ini. "Tahun lalu produksi bawang putih sebanyak ton, sementara konsumsi mencapai 62.880 ton, artinya masih defisit 55.927 ton," katanya, Kamis (13/2/2020).

Selama ini, imbuhnya, kebutuhan bawang putih di Jatim disuplai dari China. Namun, pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan produksi melalui perluasan lahan tanam agar mampu mencapai swasembada bawang putih.

"Potensi lahan di Jatim untuk ditanami bawang putih seluas 8.651 hektar. Lokasinya tersebar ada di Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi, Malang, Lumajang, Kota Batu, Mojokerto, dan Magetan," tandasnya.

Disisi lain, Ketua Harian Asosiasi Ketua Harian Asosiasi Eksportir-Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (Aseibssindo) Hendra Jowono berharap, dalam waktu satu bulan mendatang harga bawang putih di pasaran akan berangsur-angsur turun dan stabil. Menurutnya, 90 persen pasokan bawang putih di Indonesia, termasuk Jatim masih mengandalkan dari China.

"Saat ini terjadi keterlambatan produksi (bawang putih) karena baru mulai kerja lagi setelah liburan nasional di China. Diperpanjang karena kasus virus corona dan pemeriksaan kesehatan pekerja post border diperketat pemerintah daerah China," ujarnya.