Puteri Duyung Ingatkan Manusia Tak Buang Sampah Plastik Ke Sungai

Senin, 17 Februari 2020 - 16:08 WIB
Puteri Duyung Ingatkan Manusia Tak Buang Sampah Plastik Ke Sungai
Empat putri duyung melakukan aksi di Sungai Kalimas Kota Surabaya, Senin (17/2/2020). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Empat puteri duyung nongkrong di palung Sungai Kalimas, yang mengalir membelah wilayah Kota Surabaya, tepatnya di bawah Jembatan Monumen Kapal Selam (Monkasel).

(Baca juga: Sekali Produksi, Pabrik Sabu Taman Dayu Mampu Hasilkan 200 Gram )

Dengan membawa spanduk, para putri duyung ini mengajak orang-orang di Kota Pahlawan untuk tidak membuang sampah ke Kali Surabaya.

Puteri duyung yang diperagakan oleh Aeshnina Azzahra Aqilani, Ameera Cetta Lentera, Angela AzZahra, dan Michaela Nadine Astagina Nugrahani tersebut, sebagai kritik atas kurangnya kesadaran masyarakat.

Sejumlah spanduk bertuliskan "Kali Surabaya Bukan Tempat Sampah", "Stop Buang Sampah Plastik di Kali Surabaya", "Kali Surabaya Rumah Kami, Sumber Air minummu, jangan buangi Tas Kresek, styrofoam, popok bayi dan sachet", dan "Kami Gak Mau Minum Air Bercampur PLASTIK," mereka tenteng.

Salah satu puteri duyung, Aeshnina Azzahra Aqilani mengatakan, aksi bertajuk deklarasi anak duyung tolak sampah plastik ini, dilatarbelakangi masih banyaknya sampah plastik yang bertebaran ditepi sungai.

"Kami geregetan lihat sampah plastik yang bertebaran di tepi sungai, padahal air sungainya dipakai untuk bahan baku air Minum PDAM Surabaya," ungkapnya.

Puteri berusia 12 tahun bersama 4 orang temannya ini sebelumnya melakukan susur sungai surabaya. Mereka menemukan 60 tumpukan sampah dari wilayah warugunung hingga kebraon.

Keempat puteri duyung tersebut mengajukan permintaan pada manusia. Di antaranya supaya tidak membangun rumah di bantaran atau tepian kali Surabaya. "Tidak membuang sampah ke sungai terutama sampah plastik, karena remah-remah plastik akan dimakan teman-teman kami," ungkapnya.

"Bahkan ikan-ikan banyak ditemukan terjerat tali plastik. Penyu dilaut menganggap kresek seperti ubur-ubur. Kami bangsa ikan tak bisa membedakan antara plastik dengan makanan," imbuhnya.

"Jangan jadikan sungai rumah kami sebagai tempat sampah, karena air sungai juga jadi bahan baku air minum bangsa manusia," ucapnya.

Kemudian mereka juga meminta manusia agar memelihara sungai, karena puteri duyung butuh rumah yang bersih dan nyaman untuk keluarga duyung dan ikan. Selain itu puteri duyung meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menasehati warga Warugunung, dan Karangpilang, untuk tidak membuang sampah plastik ke kali Surabaya

"Seandainya bisa kami ingin bertukar posisi, manusia hidup di sungai dan kami di daratan. Pasti manusia tidak akan kerasan, karena di dasar sungai banyak kotoran manusia, bangkai binatang dan sampah popok," kata mereka.

"Manusia sadarlah mari hidup berdampingan, jika kami terus menyiksa kami dengan perilaku maka bumi tak akan diam," tegasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1664 seconds (0.1#10.140)