Bawa Sajam Jelang Arema Vs Persebaya, Satu Bonek Diamankan
A
A
A
BLITAR - Seorang pemuda Blitar, yang diduga pendukung Persebaya Surabaya kedapatan membawa senjata tajam (Sajam). Polisi langsung bertindak tegas mengamankannya.
"Dari bonek asal Blitar. Yang bersangkutan kedapatan membawa sajam," ujar Wakapolres Blitar Kota, Kompol Nurhalim kepada wartawan, Selasa (18/2/2020). Bonek (Bondo Nekat) merupakan sebutan untuk para pendukung fanatik Persebaya Surabaya.
Penggeledahan yang ditindaklanjuti penangkapan berlangsung di jalan Anjasmara Kota Blitar. Sajam yang diamankan berada di dalam tas yang dicangklong. Sajam yang dimaksud menyerupai sangkur, bergagang kepala garuda. Namun Nurhalim menyebutnya sebagai keris. "Sajam jenis keris," katanya.
Selain sajam, di dalam tas petugas juga menemukan emblem yang menyerupai logo Arema. Menurut Nurhalim, yang bersangkutan mengaku sengaja membawa sajam untuk melindungi diri jika bertemu dengan suporter Arema.
"Yang bersangkutan mengatakan untuk mengamankan diri kalau bertemu Aremania," ungkap Nurhalim. Seperti diketahui, Persebaya Surabaya dan Arema FC memiliki historis sebagai musuh bebuyutan.
Di sejumlah moment pertandingan suporter kedua kesebelasan hampir selalu bertikai. Sementara sebelumnya, ratusan bonekmania sempat protes ke aparat keamanan meminta masuk stadion Supriyadi.
Protes itu terkait kabar suporter Arema dibolehkan masuk. Padahal kabar itu tidak benar. Untungnya dalam waktu cepat massa berhasil ditenangkan dan bersedia membubarkan diri.
"Dari bonek asal Blitar. Yang bersangkutan kedapatan membawa sajam," ujar Wakapolres Blitar Kota, Kompol Nurhalim kepada wartawan, Selasa (18/2/2020). Bonek (Bondo Nekat) merupakan sebutan untuk para pendukung fanatik Persebaya Surabaya.
Penggeledahan yang ditindaklanjuti penangkapan berlangsung di jalan Anjasmara Kota Blitar. Sajam yang diamankan berada di dalam tas yang dicangklong. Sajam yang dimaksud menyerupai sangkur, bergagang kepala garuda. Namun Nurhalim menyebutnya sebagai keris. "Sajam jenis keris," katanya.
Selain sajam, di dalam tas petugas juga menemukan emblem yang menyerupai logo Arema. Menurut Nurhalim, yang bersangkutan mengaku sengaja membawa sajam untuk melindungi diri jika bertemu dengan suporter Arema.
"Yang bersangkutan mengatakan untuk mengamankan diri kalau bertemu Aremania," ungkap Nurhalim. Seperti diketahui, Persebaya Surabaya dan Arema FC memiliki historis sebagai musuh bebuyutan.
Di sejumlah moment pertandingan suporter kedua kesebelasan hampir selalu bertikai. Sementara sebelumnya, ratusan bonekmania sempat protes ke aparat keamanan meminta masuk stadion Supriyadi.
Protes itu terkait kabar suporter Arema dibolehkan masuk. Padahal kabar itu tidak benar. Untungnya dalam waktu cepat massa berhasil ditenangkan dan bersedia membubarkan diri.
(eyt)