Ratusan Warganya Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Dilakukan Pemkot Blitar

Selasa, 16 Oktober 2018 - 20:24 WIB
Ratusan Warganya Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Dilakukan Pemkot Blitar
Pemkot Blitar, serius menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Foto/Ilustrasi/Dok.SINDONews
A A A
BLITAR - Sebanyak 225 warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, teridentifikasi mengidap gangguan jiwa, atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Jumlah itu menempatkan Sananwetan sebagai kecamatan dengan warga berstatus ODGJ tertinggi di Kota Blitar. "Iya, memang paling banyak di Kota Blitar," ujar Camat Sananwetan Heru Eko Pramono kepada wartawan.

Data ODGJ diketahui dari pemeriksaan jiwa di puskesmas setempat. Dari 225 ODGJ itu, 177 di antaranya rutin berobat di puskesmas. Di posko kesehatan jiwa (puskesmas), mereka mendapat penanganan medis. Mereka juga mendapat berbagai macam pelatihan kemandirian dari posyandu ODGJ.

Di antaranya membuat kerajinan, bertani, beternak, memasak hingga menata rambut. "Harapannya ketika kejiwaannya pulih, mereka bisa hidup mandiri tanpa bergantung pada orang lain, "ujar Heru. Sayangnya, program posyandu ODGJ baru bisa berjalan sebulan sekali.

Karena alasan keterbatasan sarana dan prasarana, kapasitas peserta posyandu ODGJ hanya maksimal 20 orang. Menurut Heru penanganan ODGJ juga membutuhkan ruang khusus yang lebih tenang. "Ini bertujuan agar penyembuhannya maksimal," paparnya.

Wakil Wali Kota Blitar Santoso membenarkan angka ODGJ di Kecamatan Sananwetan paling besar dibanding dua kecamatan lainnya. Sebagai langkah awal pihaknya berjanji mendorong dinas kesehatan membentuk posko kesehatan jiwa di setiap kelurahan.

"Kalau saat ini baru terbentuk (posko kesehatan jiwa) di tiap kecamatan. Ke depan diharapkan bisa berdiri di tiap kelurahan. Tujuannya agar jumlah ODGJ di Kota Blitar bisa ditekan," ujarnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7442 seconds (0.1#10.140)