Terkumpul Rp450 Juta, Risma Ingin Bangunkan Sekolah di Palu

Rabu, 17 Oktober 2018 - 09:51 WIB
Terkumpul Rp450 Juta, Risma Ingin Bangunkan Sekolah di Palu
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima bantuan dari warga Surabaya, untuk korban gempa dan tsunami di Palu. Foto/SINDONews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima bantuan dari pihak swasta, untuk korban gempa dan tsunami di Palu. Dana yang terkumpul mencapai Rp450 juta.

Dia berkeinginan, sumbangan yang sudah terkumpul tersebut, akan diwujudkan menjadi bangunan sekolah.

Bantuan yang sudah terkumpul berasal dari Dharmawanita Dinas Pendidikan Kota Surabaya sebesar Rp151.500.000, dari Ikatan Guru Taman Kanan-kanak Indonesia sebesar Rp200.381.000, dari Yayasan Suryani Setyadi dan Happy Puppy Grup sebesar Rp100 juta serta 6 ribu kaleng biskuit.

Risma menuturkan, pihaknya berterimakasih kepada pihak swasta dan warga Kota Surabaya yang telah memberikan bantuan. Dengan bantuan uang sebesar ini, maka dia akan membelikan barang-barang dan juga beras yang sangat dibutuhkan di lokasi gempa.

"Sisanya, kami ingin membangun dan nanti memperbaiki sebuah sekolah di sana, nanti kita lihat lebih detail kebutuhannya," kata Risma saat menerima bantuan dari masyarakat di Balai Kota Surabaya, Selasa (16/10/2018).

Ia juga memastikan relawan yang ada di sana nanti akan mengecek terlebih dahulu kondisi dan kebutuhan sekolah yang akan dibangun atau diperbaiki itu. Namun, ia berencana memperbaiki sebuah sekolah yang selama ini menjadi posko relawan dari Pemkot Surabaya.

Beberapa waktu lalu, katanya, Pemkot Surabaya sudah memberangkatkan 16 truk bantuan ke lokasi gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Bahkan, 28 relawan staf Pemkot Surabaya sudah diberangkatkan untuk membantu para korban gempa.

"Nanti sekitar 21 Oktober 2018 akan memberangkatkan bantuan lagi ke sana dan relawan yang ada di sana akan pulang untuk diganti dengan relawan baru," tegasnya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu memastikan bahwa relawan yang dikirim ke lokasi gempa dan tsunami itu sudah melakukan tugas dan fungsinya dengan baik. Bahkan, selama berada di lokasi, tidak ada halangan dan dapat bekerja serta membantu para korban dengan baik.

Mereka bekerja keras membantu para korban. Awalnya, yang sangat dibutuhkan memang dokter bedah, sehingga pada saat itu dokter bedah yang ikut menjadi relawan bekerja hingga pukul 01.00 dini hari.

Kebetulan, yang menjadi tempat lokasi bedah adalah rumah sakit yang ditinggalkan oleh para dokternya setelah gempa dan tsunami.

"Nah, rumah sakit itu dibersihkan lalu dijadikan tempat bedah oleh teman-teman. Mereka juga menghidupkan puskesmas di sana untuk membantu mengobati para korban," tegasnya.

Risma menambahkan, meskipun sudah beberapa minggu lalu terjadinya gempa, namun kebutuhan akan makanan sangat tinggi. Makanya, pada pengiriman bantuan tahap kedua ini akan dikirim sekitar 30 ton beras dari Surabaya. Selain itu, nanti juga akan dikirim genset, tenda dan juga tandon air.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7203 seconds (0.1#10.140)