Kapal Rumah Sakit KRI dr Soeharso-990 Siap Evakuasi WNI di Jepang

Jum'at, 21 Februari 2020 - 07:29 WIB
Kapal Rumah Sakit KRI dr Soeharso-990 Siap Evakuasi WNI di Jepang
Menkes Terawan Agus Putranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, meninjau kesiapan KRI dr. Soeharso 990. Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Pemerintah menyiapkan sejumlah opsi untuk mengevakuasi 74 WNI yang masih tertahan di kapal pesiar Diamon Princess, di Pelabuhan Yokohama, Jepang. Salah satunya yaitu dengan menggunakan KRI dr Soeharso-990.

Kapal rumah sakit TNI AL itupun sudah dalam kondisi siaga penuh, di Dermaga Ujung, Koarmada II, Surabaya. Jika sewaktu-waktu diperintahkan untuk melakukan evakuasi, kapal dipastikan siap.

Kapal Rumah Sakit KRI dr Soeharso-990 Siap Evakuasi WNI di Jepang


Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, meskipun KRI dr Soeharso-990 belum pasti digunakan untuk evakuasi, namun segala sarana dan prasarananya sudah disiapkan seratus persen.

"Tinggal nanti perintahnya apa kita menunggu. Tapi segala sesuatunya peralatan, perlengkapan kita persiapkan," katanya saat meninjau KRI dr. Soeharso-990, di Dermaga Ujung, Koarmada II, Surabaya, Kamis (20/2/2020).

Kapal Rumah Sakit KRI dr Soeharso-990 Siap Evakuasi WNI di Jepang


Terawan memastikan, bahwa WNI yang menjadi kru kapal pesiar Diamon Princess saat ini dalam kondisi sehat. Namun untuk kepastian evakusi pemerintah masih melakukan koordinasi. "Kita nanti berkomunikasi apa mau mereka, jangan sampai terlanjur kita jemput ternyata gak mau gimana?. Wong dulu buktinya dari Wuhan juga gak ada yang mau," tegasnya.

Pantauan SINDOnews.com di lapangan, sejumlah awak kapal KRI dr. Soeharso-990 tengah mempersiapan logistik yang dibutuhkan sepanjang perjalanan dalam misi evakuasi. Termasuk mempersiapkan ruangan khusus jika ada personil yang terjangkit virus corona. Isolated Capsule Tranporter, salah satu fasilitas yang berfungsi untuk memindahkan pasien yang terinfeksi ke ruang isolasi juga disiagakan.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.6047 seconds (0.1#10.140)