3,6 Juta Pendaftar Berebut untuk 238.015 Kursi CPNS

Rabu, 17 Oktober 2018 - 16:07 WIB
3,6 Juta Pendaftar Berebut untuk 238.015 Kursi CPNS
Seorang pendaftar tes CPNS 2018 tengah mengakses web sscn.bkn.go.id untuk membuat akun SSCN yang akan digunakan untuk mendaftarkan diri pada instansi yang dituju. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah resmi menutup pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018. Sebanyak 3,6 juta orang resmi mendaftar untuk memperebutkan 238.015 kursi CPNS yang ada di 601 instansi.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebut jumlah pelamar tahun ini merupakan yang terbanyak dalam sejarah rekrutmen CPNS. “Pusat Data SSCN (sistem seleksi CPNS na sional) BKN mencatat bahwa akun pelamar CPNS 2018 ini mencapai 4.436.694 pelamar. Dari jumlah tersebut, hanya 3.627.981 yang menuntaskan pendaf - taran,” kata Kepala Biro (Karo) Humas BKN Mohammad Ridwan di Kantor BKN kemarin. Sebagai perbandingan, pelamar CPNS tahun 2014 tercatat mencapai 2,6 juta, sedangkan tahun 2017 hanya mencapai 2,4 juta . Ridwan mengatakan setidaknya ada 809.303 orang yang tidak menuntaskan pendaftaran.

Dia pun tidak dapat memastikan apa yang menjadi alasan masyarakat tidak melanjutkan proses pendaftaran. “Seperti tahun sebelumnya ada yang memang hanya membuat akun saja tanpa melanjutkan pendaftaran,” ungkapnya. Sebagaimana yang dijadwalkan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS, hasil seleksi administrasi akan diumumkan pada 21 Oktober mendatang. Namun begitu, beberapa instansi sudah melakukan verifikasi secara bertahap. Sejauh ini dari 3.627.981 pelamar, 1.233.409 lainnya belum dilakukan verifikasi dokumen. “Sementara dari yang sudah diverifikasi, hanya 1.751.661 yang memenuhi syarat. Lalu 355.733 orang lainnya tidak.

Persentasenya 21% tidak lolos sampai saat ini. Tapi kan masih berlangsung proses verifikasi dokumen,” jelasnya. Dia menyebut terdapat lima instansi dengan jumlah paling tinggi yakni Kemenkumham sebanyak 487.071 orang, Kemenag (265.264), Kemenristek-Dikti (60.593), Kejagung (50.823), dan Kemenhub (37.717). Sementara untuk lima universitas asal pelamar terbanyak antara lain Universitas Terbuka 10.229 pelamar, Universitas Pendidikan Indonesia (33.647), Universitas Negeri Padang (31.330), Universitas Negeri Semarang (31.155), dan Universitas Brawijaya (29.488).

“Ada juga lima terbanyak program studi yang melamar CPNS, di antaranya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 190.804 pelamar, Kebidanan (166.117), Pendidikan Agama Islam (162.340), Manajemen (160.007), dan Akuntansi (155.174),” ungkap Ridwan. Walaupun jumlah pelamar terbilang tinggi, Ridwan mengakui banyak formasi yang tidak terisi atau kosong. Berkaitan dengan tidak adanya pelamar, ada kemungkinan bisa ada pergeseran selama diperbolehkan oleh peraturan yang ada.

“Memang masih ada formasi yang kosong pelamar. Mungkin saja bisa digeser asal untuk jabatan dan latar belakang pelamar yang sama. Tapi kita tunggu kebijakan selanjutnya,” ungkapnya. Lebih lanjut, Ridwan mengatakan ada kebijakan-kebijakan khusus yang dikeluarkan untuk seleksi CPNS 2018. Salah satunya adalah penundaan pelaksanaan rekrutmen CPNS untuk formasi daerah di Pemprov Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong. “Ini kemungkinan akan ditunda hingga tahun 2019. Selain itu, untuk formasi CPNS daerah di wilayah Papua dan Papua Barat, pelaksanaan seleksi CPNS akan dilakukan secara terpisah. Kita masih menunggu mekanisme selanjutnya untuk Papua dan Papua Barat,” katanya.

Selain itu, dia juga menyebut bahwa ada permintaan penundaan seleksi CPNS tahun 2018 oleh Pemkot Bengkulu. Penundaan atas permintaan Pemkot itu didasari oleh rasio pegawai di lingkungan Pemkot Bengkulu masih cukup, juga ada banyaknya PNS yang mutasi ke Pemkot Bengkulu. Sementara untuk formasi khusus atlet berprestasi selama ini tidak masuk dalam SSCN, tapi langsung dikelola oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Dia me ngatakan Kemenpora sudah melakukan identifikasi atlet mana saja yang dapat menjadi CPNS. “Ada 300 atlet yang bisa mengikuti CPNS tapi yang sampai kemarin menyerahkan dokumen ke Kemenpora baru 298. Ada dua atlet tidak berkenan menjadi PNS.

Mereka akan tetap mengikuti seleksi kompetensi dasar (SKD) tanpa ada passing grade. Dan untuk seleksi kompetensi bidang (SKB) hanya akan wawancara,” tuturnya. Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Syafrudin mengatakan Panselnas akan meng upayakan agar lokasi pelaksanaan SKD dan SKB dekat dengan domisili pelamar. Seperti diketahui, setelah pengumuman seleksi administrasi akan dilakukan SKD yang dimulai 26 Oktober sampai 17 November 2018. “Panselnas menyediakan lebih dari 219 lokasi tes yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Dia pun mengimbau agar para pelamar mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti rangkaian seleksi tersebut. Materi untuk tahapan SKD meliputi tes wawasan ke bangsaan, tes intelegensi umum, dan tes karakteristik pribadi dengan ambang batas nilai yang berbeda-beda menurut jenis formasinya
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9241 seconds (0.1#10.140)