Tingkatkan Produksi Padi, Petani Lamongan Kembangkan Konsep MPS

Kamis, 18 Oktober 2018 - 04:42 WIB
Tingkatkan Produksi Padi, Petani Lamongan Kembangkan Konsep MPS
Seorang petani sedang menyiangi sawahnya untuk menanam padi dengam model MPS. Foto/SINDONews/Ashadi Iksan
A A A
LAMONGAN - Keberhasilan program Pertanian Jagung Modern (Tani Jago) merembet ke komoditas padi. Dengan road map Manajemen Padi Sehat (MPS) mampu meningkatkan produksi padi.

Bupati Lamongan, Fadeli menyatakan, terus membuat berbagai terobosan meningkatkan produksi padi. Karena hampir 40 persen PDRB Lamongan dikontribusi dari sektor pertanian.

"Dengan model MPS, semoga mampu meningkatkan produksi padi," ujarnya, saat menjadi pembicara utama Temu Wicara Kontak Tani Tahun 2018 di Pendopo Lokatantra, Rabu (17/10/2018).

Prof. M. Cholil Mahfud dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur menyebutkan, road map Tani Jago terbukti sukses meningkatkan produktvitas jagung. Semula 5,7 ton per hektar pada 2016, menjadi 9,7 ton per hektar di tahun 2018.

"Keberhasilan Tani Jago ini, konsepnya kita ambil untuk padi," kata dia.

Dijelaskan, lahan sawah terus menyusut, sementara produktivitasnya melandai. Akibat intensifikasi yang terus-menerus. Sehingga, perlu adanya perbaikan dengan sistem MPS, dan pengembangan kawasan padi hibrida di lahan kering.

Cholil menguraikan, pengembangan MPS ke depan diarahkan pada kawasan dengan ketersediaan air cukup, dan pengairan yang bisa diatur, di 10 ribu hektar lahan yang ada di 6 kecamatan.

"Dengan MPS, dari kawasan ini ditargetkan produktivitasnya bisa mencapai rata-rata 7 ton gabah sehat per hektar di tahun 2021, yang setara dengan 45.000 ton beras sehat per tahun," urainya.

Sedangkan pada pengembangan kawasan padi hibrida, akan diarahkan di lahan kering pada 10.400 hektar yang aada di 9 kecamatan. Untuk kawasan ini, target produktivitas yang ingin dicapai rata-rata 10 ton per hektar di tahun 2021.

"Saat ini teknologi untuk MPS sudah tersedia. Lahan rintisan MPS di Lamongan juga sudah ada, sehingga tinggal pengembangannya," ujar dia.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.4471 seconds (0.1#10.140)