1.000 Karina Terbentuk, Warga Surabaya Rutin Dapat Telur dan Wedang Pokak

Senin, 11 Mei 2020 - 15:59 WIB
loading...
1.000 Karina Terbentuk, Warga Surabaya Rutin Dapat Telur dan Wedang Pokak
Sebanyak 1.000 Kampung Anti Corona (KARINA) terbentuk di berbagai wilayah di Kota Pahlawan. Foto/SINDONews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Gerakan warga dari berbagai kampung Surabaya yang fokus pada pencegahan virus Covid-19 terus dilakukan. Dari berbagai kampung, mereka membentuk Kampung Anti Corona (Karina) yang diinisiasi Relawan Eri Cahyadi.

Salah satunya di kawasan Tambakasri, Morokrembangan. Para warga dan ibu-ibu PKK melakukan berbagai program untuk mengatasi Covid-19. Mereka membagikan 1.000 masker, 1.000 telur rebus, dan lebih dari 1.000 wedang pokak untuk warga. Pembagian masker, telur rebus, dan wedang pokak dilakukan sejak April lalu, sedangkan sterilisasi dilakukan rutin seminggu tiga kali.

Sekretaris Umum RW 06 Tambak Asri Kelurahan Morokrembangan Saifudin Hadi menuturkan, pembagian telur dan wedang pokak dilakukan demi menambah imunitas warga.

"Warga yang punya imunitas tinggi tentu bisa melawan virus Covid-19. Telur matang dan wedang pokak ini memang dipercaya bisa memperkuat imun, mencegah virus masuk ke tubuh," kata Saifudin Hadi, Senin (11/5/2020).

Saifudin melanjutkan, apa yang dilakukan warga saat ini bisa membantu mengentikan penyebaran virus Corona di Kota Pahlawan. "Bu Risma dan Pak Eri kan sudah bekerja, makanya para warga membantunya secara swadaya. Semoga sinergi ini bisa semakin menghambat penyebaran virus Covid-19," jelasnya.

Sejak masuk masa pandemi, Relawan Eri Cahyadi bergerak dengan tujuan agar kampung-kampung di Surabaya memiliki protokol mandiri pencegahan Corona. Mereka mendorong karantina wilayah dilakukan di kampung-kampung dengan membatasi lalu lintas warga sekaligus disiplin penggunaan alat pencegahan.

Program yang diberi nama Karina itu tak hanya fokus di bidang kesehatan, tapi juga ekonomi. “Karena virus ini datang kepada kita tidak hanya berupa penyakitnya. Tapi juga dampak ekonomi yang tak kalah mematikan akibatnya,” kata Saifudin.

Saifudin mengakui, Relawan Eri Cahyadi awalnya adalah gerakan untuk mendorong penerus Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Eri Cahyadi, maju sebagai calon wali kota. Namun, di tengah kesulitan warga karena pandemi global, relawan lebih banyak bergerak untuk membantu meringankan beban masyarakat akibat Covid-19.

“Sejak awal fokus kami bukan semata politik. Tapi menjadi solusi di tengah masyarakat. Program ini direspons baik oleh warga kampung. Saat ini sudah ada 1.000 KARINA yang tersebar di Surabaya,” katanya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1701 seconds (0.1#10.140)