9 Terinfeksi Corona, Warga Jatim ABK Diamond Princess Minta Pulang

Senin, 24 Februari 2020 - 21:09 WIB
9 Terinfeksi Corona, Warga Jatim ABK Diamond Princess Minta Pulang
Para WNI awak kapal pesiar Diamond Princess yang tertahan di Yokohama, Jepang, karena kasus virus Corona, meminta Pemerintah Indonesia, segera mengevakuasi dari Jepang. Foto/Dok. ABK Diamond Princess for SINDOnews
A A A
TOKYO - Masfud (44), WNI (Warga Negara Indonesia) asal Kota Surabaya, salah satu kru kapal pesiar Diamond Princess yang saat ini tertahan di Yokohama, Jepang, karena kasus Corona baru-Covid 19 berharap bisa segera pulang ke tanah air.

Ayah tiga anak yang sudah delapan tahun malang melintang di kapal pesiar itu, secara eksklusif menyampaikan keluh kesahnya kepada Sindonews.com. "Kami berharap negara bisa segera memulangkan ke tanah air," tuturnya di Jepang, Senin (24/2/2020).

Masfud tidak sendirian. Ada sebanyak 68 WNI awak atau anak buah kapal (ABK) Diamond Princess di luar dirinya yang bernasib sama. Beberapa di antaranya berasal dari Malang, Banyuwangi, dan Madura yang menyebar di berbagai divisi.

"Yang dari Jawa Timur seingat saya ada enam orang," kata Masfud yang bekerja di divisi dapur.

Diamond Princess merupakan kapal pesiar milik Inggris, yang dimiliki dan dioperasikan Perusahaan Princess Cruise. Kapal pesiar dengan rute Jepang, dan South Asia yakni Vietnam, Singapura, Hongkong dan Taiwan mengangkut 2.000 penumpang dengan 1.000 lebih kru kapal.

9 Terinfeksi Corona, Warga Jatim ABK Diamond Princess Minta Pulang


Sejak pelayaran dihentikan paksa (di Jepang) karena adanya kasus Covid 19 pada 3 Februari 2020 pukul 08.30 malam waktu setempat, seluruh aktifitas kapal berhenti total. Semua penumpang, kata Masfud termasuk kru kapal menjalani pemeriksaan kesehatan.

Selain penumpang, setahu Masfud terdapat kru WNI yang ikut dikarantina. Dari total keseluruhan 78 WNI (kru kapal) yang diperiksa, sembilan di antaranya menjalani karantina. Informasi yang diterima Masfud, sembilan orang WNI tersebut diduga positif terjangkit Corona.

Proses penetapan status kesehatan dari negatif ke positif, bagi Masfud terkesan tidak lazim. Ia tidak tahu pasti apakah memang begitu atau dinamika penanganan yang tinggi.

Di awal pemeriksaan, kata Masfud empat orang kru WNI langsung dinyatakan positif Corona dan kemudian dievakuasi ke rumah sakit di Tokyo. "Dievakuasi ke RS Tokyo empat hari lalu," terangnya.

Setelah empat hari menjalani perawatan intensif, keempat kru WNI yang sebelumnya divonis positif tersebut, dinyatakan negatif. Namun lanjut Masfud, keempat WNI masih berada di rumah sakit untuk menjalani tes lanjutan.

9 Terinfeksi Corona, Warga Jatim ABK Diamond Princess Minta Pulang


"Sekarang mereka tinggal nunggu next tes (kesehatan). Mungkin dalam next 24 hours," terangnya. Jumlah kru WNI yang dinyatakan positif Corona bertambah menjadi sembilan setelah ada lagi lima kru WNI lagi yang juga dinyatakan terinfeksi.

Kelima orang ini diketahui positif setelah menjalani pemeriksaan kesehatan dua hari lalu. "Lima positif ini baru dinyatakan kemarin, setelah dua hari lalu kita jalani tes semua kru," ungkap Masfud.

Penularan Corona diduga berawal dari tamu kapal. Melalui interaksi sejumlah kru kapal kemudian ikut terpapar. Selain kru asal WNI, setahu Masfud ada juga kru dari negara lain yang kabarnya juga positif terinfeksi Corona.

"Awalnya dari mereka (tamu). Ada juga cook (kru kapal bagian dapur) dari negara lain yang tertular," paparnya. Masfud bersama 68 kru WNI lain termasuk kelompok yang dinyatakan bersih (sehat).

Namun selama 3-24 Februari 2020 ini, mereka tidak memiliki kejelasan kapan bisa pulang ke Indonesia. Mereka berharap ada evakuasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia.

Komunikasi dengan petugas KBRI di Jepang, kata Masfud sudah dilakukan. Namun sejauh ini juga belum ada kejelasan kapan mereka bisa pulang. "Sudah komunikasi dengan KBRI," katanya.

9 Terinfeksi Corona, Warga Jatim ABK Diamond Princess Minta Pulang


Menurut Masfud, bagaimanapun ke 68 WNI (termasuk dirinya) tetap merasa cemas, tidak merasa aman, jika harus terus berada di lingkungan kapal. Apalagi beberapa terakhir ini kata dia pihak manajemen mengeluarkan kebijakan menempatkan kru kapal di kamar yang sebelumnya dipakai tamu.

Meski informasinya (bekas kamar tamu) sudah disterilkan, rasa cemas khawatir tertular tetap menghantui. Informasi yang diterima Masfud sudah ada satu kru yang hari ini sudah menempati kamar tamu.

Kalau dibolehkan memilih para kru asal WNI lebih memilih tetap berada di kamar masing masing (kru). "Saya pribadi merasa ngeri mas. Treatment yang gimana dan seefektif apa, saya kok gak yakin. Tetap menakutkan buat saya," ungkapnya.

Masfud juga mengatakan, jika mental para kru asal WNI rata rata telah jatuh. Mereka merasa pesimis dalam waktu dekat bisa segera dievakuasi ke tanah air. Namun kendati demikian Masfud tetap yakin Pemerintah Indonesia tidak akan menelatarkan mereka.

"Saya pribadi yakin negara nggak menelatarkan kita. Tapi agak lamban saja kayaknya," katanya yang menambahkan saat ini terus berkomunikasi dengan keluarganya di Surabaya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2390 seconds (0.1#10.140)