Buat Koperasi Aroi, Mahasiswa UMM Raih Penghargaan di Thailand

Kamis, 18 Oktober 2018 - 18:17 WIB
Buat Koperasi Aroi, Mahasiswa UMM Raih Penghargaan di Thailand
Mahasiswa Universitas Muhammadyah Malang (UMM), menerima penghargaan dari Kementrian Pendidikan Thailand. Foto/Ist.
A A A
MALANG - Satu bulan magang sebagai guru di Thailand, tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendapat penghargaan dari Kementerian Pendidikan Thailand.

Penghargaan bertitel Teacher of the Year tersebut, merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Thailand, terhadap mahasiswa UMM sebagai guru teladan di Sekolah Dasar Darul Muhmin Satun, Thailand.

Selama mengabdikan diri di Thailand, para mahasiswa UMM ini mampu menginisiasi pendirian Koperasi Aroi.

Mereka penerima penghargaan itu adalah Arfi Alfaruq Muhibbillah, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris; Syamsul Rijal mahasiswa Civic Hukum; dan Widodo Herlambang mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Ketiganya merupakan mahasiswa angkatan 2015, yang menerima gelar kehormatan itu langsung dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Satun, Thailand, Somkid Joeychum.

Akronim nama ketiganya lah yang digunakan untuk menamakan koperasi ini, yakni Arfi, Rijal, dan Widodo, menjadi Aroi. 'Aroi' sendiri dalam bahasa Thailand berarti 'enak'.

"Sehubungan dengan ketertinggalan sekolah Darul Muhmin dalam berbahasa Inggris, jadi setiap warga sekolah yang membeli makanan atau jajanan kecil di sana (koperasi, red.) harus berbahasa Inggris," kata Arfi Alfaruq Muhibbillah saat diwawancarai, Kamis (18/10) siang.

Diakui Arfi, warga lingkungan sekolah Darul Muhmin tidak ada yang bisa berbahasa Inggris. Sejumlah guru Bahasa Inggris di sana juga bukan lulusan pendidikan Bahasa Inggris, sehingga memiliki pengetahuan terbatas.

Diperolehnya penghargaan itu juga terbilang tak direncanakan. Diceritakan Arfi, saat bermain game untuk mengenalkan Bahasa Jawa, secara kebetulan Sekjen melihat aktivitas mereka.

"Setelah itu kami diminta pihak sekolah untuk menemui Sekjen Pendidikan Satun. Kata Sekjennya banyak mahasiswa yang pernah melakukan program serupa, namun katanya milik kami yang paling berhasil," lanjutnya.

Selain mengajarkan Bahasa Inggris, mereka juga saling bertukar pengetahuan budaya masing-masing juga ke-Islaman.

"Ini merupakan prestasi yang luar biasa bagi kami karena datangnya langsung dari Pemerintah Thailand. Kami yakin tentunya gelar ini melewati pertimbangan yang matang," terang Nurwidodo, selaku Kepala Unit Magang dan Micro Teaching Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM saat ditemui di kantornya, Kamis (18/10).

Nurwidodo sempat kaget bahwa mahasiswanya bisa mendapat penghargaan ini. "Guru asli sana saja belum dapat. Kok, mahasiswa kita yang dapat dan dijadikan contoh untuk guru-guru asli di sana. Tentunya ini prestasi yang sangat membanggakan," ungkap Nurwidodo sumringah.

Selain itu, 22 orang dari 53 mahasiswa yang mengikuti program magang mengajar di Thailand mendapat tawaran untuk menjadi guru resmi di tempat mereka mengajar, dengan syarat lulus sarjana terlebih dulu.

"Maka dari itu kami panggil alumni magang di Thailand kemarin, terutama yang 22 mahasiswa itu, kami himbau agar segera lulus dan bekerja di sana," jelas Nurwidodo.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.4021 seconds (0.1#10.140)