Aset Jamkrindo Syariah Tumbuh 42 Persen

Selasa, 25 Februari 2020 - 18:56 WIB
Aset Jamkrindo Syariah Tumbuh 42 Persen
Direktur Utama Jamkrindo Syariah Gatot Suprabowo dan Direktur Keuangan, SDM dan Umum Endang Sri Winarni usai Konferensi Pers Laporan Keuangan Audited Jamkrindo Syariah Tahun 2019 di Jakarta, Selasa (25/2/2020). Foto/SINDOnews/Nuriwan Trihendrawan
A A A
JAKARTA - Aset Jamkrindo Syariah (Jamsyar) tahun 2019 tumbuh 41,92% dibandingkan tahun 2018. Pertumbuhan tersebut dikarenakan adanya setoran modal dari pemegang saham yang terealisasi di tahun 2019 sebesar Rp175 miliar dan penerimaan Imbal Jasa Kafalah sebesar Rp295,32 miliar.

“Penambahan tersebut mengakibatkan pertumbuhan dana kelolaan Jamsyar, dimana pada periode tersebut ditempatkan pada instrumen investasi yang berupa Deposito dan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara),” kata Direktur Utama PT JamSyar Gatot Suprabowo didampingi Direktur Keuangan, SDM dan Umum Endang Sri Winarni saat Konferensi Pers Laporan Keuangan Audit Jamkrindo Syariah Tahun 2019 di Jakarta, Selasa (25/2/2020). Berdasarkan proses audit dari Kantor Akuntan Publik Hertanto, Grace, Karunawan (HGK) pada 27 Januari 2020, Laporan Keuangan PT Jamkrindo Syariah tahun buku 2019 diraih dengan opini wajar tanpa modifikasian.

Gatot mengungkapkan, nilai deposito dan Surat Berharga Syariah Negar (SBSN) di akhir tahun 2019 masing-masing sebesar Rp495,24 miliar dan Rp163,65 miliar.

Menurut Gatot, komposisi tersebut ditetapkan untuk mencapai target pendapatan investasi dan memenuhi kebutuhan likuiditas terkait pembayaran kewajiban perusahaan. Di samping itu, komponen aset lain yang cukup signifikan adalah biaya dibayar di muka dan aset Lain-Lain. Biaya dibayar di muka tersebut sebagian besar merupakan biaya penjaminan ulang / re-asuransi atas penjaminan yang belum jatuh tempo dan belum diakui sebagai biaya pada komponen laba (rugi).

Di sisi liabilitas, kata Gatot, komponen liabilitas terbesar adalah Pendapatan Ditangguhkan, yaitu sebesar Rp448, 83 miliar. Pendapatan Ditangguhkan tersebut tumbuh sebesar 24,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bisnis penjaminan Jamsyar di tahun 2019 mengalami pertumbuhan dibanding tahun sebelumnya dan terdapat penjaminan berjangka waktu lebih dari satu tahun.

“Cadangan klaim juga meningkat sebesar 32,92% dari tahun sebelumnya. Cadangan klaim tersebut ditingkatkan untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan biaya klaim di masa yang akan dating,” kata Gatot.

Ada pun di sisi ekuitas terjadi pertumbuhan sebesar 63,80% dari tahun sebelumnya. Selain karena adanya penambahan modal, pertumbuhan ekuitas juga disebabkan oleh adanya kenaikan cadangan umum dan saldo laba dari laba tahun 2019.

Sementara itu, Direktur Keuangan, SDM dan Umum Endang Sri Winarni mengatakan, laba tahun berjalan Jamsyar pada tahun buku 2019 sebesar Rp36,57 miliar atau tumbuh sebesar 62,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan laba tersebut didukung oleh pertumbuhan pendapatan penjaminan dan pendapatan investasi masing-masing sebesar 42,93% dan 82,54%,” kata Endang.

Di samping itu, kata Endang, terdapat pendapatan subrogasi yang cukup signifikan, sehingga meskipun beban klaim cukup besar, namun penjaminan bersih tetap tumbuh dengan baik.

Endang menjelaskan, dari uraian tersebut di atas, kinerja keuangan Jamsyar cukup cemerlang hal ini menambah optimisme untuk meraih sukses yang lebih gemilang di tahun 2020.

“Untuk mencapai target tahun 2020 yang cukup menantang, Jamsyar menerapkan strategi Peningkatan Profitabilitas Melalui Perkuatan Teknologi Informasi & SDM Unggul,” pungkas Endang.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4087 seconds (0.1#10.140)