Berdayakan Napi, Lapas Porong Gelar Cooking Class

Kamis, 27 Februari 2020 - 16:42 WIB
Berdayakan Napi, Lapas Porong Gelar Cooking Class
Sejumlah Napi di Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo tampak seris mengikuti kegiatan cooking class. Foto/SINDOnews/Nuriwan Trihendrawan
A A A
SURABAYA - Kegiatan kerja di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Surabaya di Porong Kabupaten Sidoarjo tak melulu identik dengan industri kapal dan mebel.

Ada juga cooking class (pelatihan memasak) yang diikuti oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau narapidana (napi). Kebetulan, hari ini, Kamis (27/2/2020) mereka sedang belajar merangkai sayur dan buah.

Cooking class digelar dengan menggandeng Surabaya Hotel School (SHS) dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo. Acara itu diselenggarakan di bengkel kerja Lapas Surabaya. Pesertanya adalah beberapa WBP yang sebelumnya telah di assessment oleh tim pembina Lapas Porong.

Salah satunya adalah Mustofa. Pria asal Gresik itu terlihat sangat fokus memotong semangka di atas telenannya. Dia membuat tiga garis sejajar dengan pisau kecilnya. Semangka yang sudah bergaris itu dibalik lalu dipotong di sisi yang lain. Potongan semangka itu pun nampak lebih indah dan enak dilihat. “Alhamdulillah, saya dapat pelatihan gratis, akan saya buat bekal ketika bebas nanti,” ujar dia.

Mustofa memang punya cita-cita jadi chef. Dia berharap, ketika bebas nanti ada rumah makan atau warung yang mau mempekerjakannya. Jika tidak ada, dia akan mencoba mendirikan warungnya sendiri. “Kemarin sudah belajar bikin ayam geprek, minggu depan saya ingin belajar menu yang beda lagi,” kata dia.

Kepala bidan Kegiatan Kerja sekaligus Plh Kalapas Kelas 1 Surabaya di Porong Sumardi mengungkapkan bahwa cooking class menjadi bentuk pemberdayaan WBP yang baru di Lapas Porong. Pihaknya berharap, dengan mengajarkan dan mengenalkan industri kuliner, WBP nantinya bisa mandiri.

“Sebagai bagian dari training, kami akan fasilitasi dengan membuka warung milik Giatja di dalam Lapas. Sehingga mereka bisa praktik langsung dan mengajari WBP yang lain,” kata Sumardi.

Sementara itu, Kabid Usaha Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo Erna Kusumawati mengungkapkan pihaknya akan memberikan pendampingan kepada WBP. Pihaknya akan memastikan agar WBP benar-benar siap sebagai wirausahawan. “Jadi tidak langsung dilepaskan, tapi dikawal hingga mereka benar-benar siap,” ujar dia.

Di sisi lain, Chef Muawaluyo Tsamara sebagai mentor mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang mengajarkan materi kepada WBP. Menurutnya WBP lebih fokus daripada muridnya di SHS. “Saya kaget, saya kira penghuni lapas itu orangnya seram-seram, ternyata sangat mengasikkan,” kata dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6890 seconds (0.1#10.140)