Serangan Virus Corona, Menkes: Indonesia Mampu Menghadapi

Jum'at, 28 Februari 2020 - 21:46 WIB
Serangan Virus Corona, Menkes: Indonesia Mampu Menghadapi
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, saat memberikan kuliah tamu di Universitas Brawijaya (UB) Malang, tentang ketahanan kesehatan nasional. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Indonesia memiliki kemampuan dalam menghadapi serangan virus Corona jenis baru, Convid-19, yang muncul pertama kali dari wilayah Wuhan, China, pada akhir 2019.

Adanya kemampuan Indonesia, dalam menghadapi virus mematikan yang kini mencemaskan dunia tersebut, ditegaskan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, saat memberikan kuliah tamu di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jumat (28/2/2020).

Dalam kuliah tamu yang mengangkat tema "Ketahanan Kesehatan Nasional" tersebut, pensiunan jenderal bintang dua ini menegaskan, kemampuan Indonesia dalam menghadapi bahaya bencana biologi tersebut, sudah dilakukan sejak bertahun-tahun silam.

"Bencana biologi, seperti halnya virus Corona jenis baru-Convid-19, sudah kita antisipasi sejak jauh hari. Bencana penularan penyakit ini menjadi ancaman bagi dunia. Contohnya SARAS, H1N1, dan terakhir Convid-19," tegasnya.

Dalam menghadapi berbagai ancaman penularan penyakit tersebut, terawan mengajak masyarakat untuk tetap optimis, serta waspada dengan melakukan berbagai upaya prefentif. Serta, lebih mengedepankan pemikiran yang rasional, agar tidak mengalami ketakutan berlebihan.

Dia mengajak masyarakat untuk tidak takut menghadapi ancaman penularan penyakit tersebut, dan yakin Indonesia memiliki kesiapan yang bagus dalam menanggulangi dan mencegah penularan penyakit seperti virus Corona jenis baru, Convid-19.

Kesiapan itu tidak dibangun secara sporadis. Terawan menyebutkan, sejak tahun 2005 secara bertahap Indonesia sudah berupaya memenuhi kesepakatan International Health Regulations (IHR) yang dibuat pada tahun 2005.

Serangan Virus Corona, Menkes: Indonesia Mampu Menghadapi


IHR 2005 merupakan kesepakatan negara-negara di dunia tentang pencegahan dan penanganan penyebaran penyakit menular lintas negara. Dan di tahun 2007, WHO memberikan rekomendasi untuk peningkatan kapasitas multisektor dan mengutamakan pengamanan pada seluruh pintu masuk wilayah negara Indonesia.

Mantan direktur Rumah Sakit Pusat (RSP) TNI AD Gatoet Soebroto tersebut menyebutkan, Indonesia memiliki sebanyak 132 pintu masuk dari darat, laut, dan udara, yang berhubungan langsung dengan luar negeri.

Peningkatan kewaspadaan juga dilakukan pemerintah Indonesia di pintu-pintu masuk tersebut, saat terjadi serangan virus Corona jenis baru, Convid-19. Inilah salah satu yang membuat Indonesia, hingga saat ini masih aman dari serangan virus mematikan tersebut.

Implementasi isi kesepakatan IHR 2005 di Indonesia, diakui Terawan berjalan dengan cepat. Bahkan, IHR 2005 tersebut sudah bisa diimplementasikan secara optimal pada tahun 2014 yang lalu.

Bahkan, upaya percepatan implementasi IHR 2005 juga dilakukan dengan pembentukan komiter IHR. Disebutkannya, ada delapan kapasitas inti dan 19 elemen dalam pencegahan penyakit menular, salah satunya melalui kegiatan imunisasi.

"Imunisasi yang kita lakukan selama ini, masih sering dianggap sepele oleh sebagian orang. Namun, imunisasi itulah salah satu penopang ketahanan kesehatan nasional, sehingga harus terus dilaksanakan dan disukseskan di masyarakat," tuturnya.

Serangan Virus Corona, Menkes: Indonesia Mampu Menghadapi


Indonesia diakui terawan, terus membangun kerjasama dengan WHO. Hal ini dilakukan atas kesadaran bahwa Indonesia sangat rapuh menghadapi pandemi, karena merupaakan negara yang memiliki keanekaragaman sangat tinggi.

Upaya kerjasama dengan WHO tersebut, salah satunya dilakukan Indonesia pada tahun 2017 lalu, dengan meminta WHO untuk melakukan penilaian terhadap implementasi IHR. Hasilnya, ketahanan kesehatan nasional Indonesia, mendapat nilai 3,5 dari skala 5 dalam penilaian tersebut.

Melihat hasil penilaian dari WHO tersebut, menurut terawan Indonesia memiliki kapasitas dalam menghadapi pandemi, meskipun masih membutuhkan adanya penguatan-penguatan dengan berpegangan pada dokumen ketahanan kesehatan tersebut.

Di tahun 2017 itu pula, Indonesia tergabung dalam join external evaluation tools (JEE) WHO. Langkah itu dilanjutkan di tahun 2018 dengan penyusunan rencana kerja nasional untuk ketahanan kesehatan nasional, yang telah diluncurkan pada tahun 2019.

Serangan Virus Corona, Menkes: Indonesia Mampu Menghadapi


Langkah-langkah kongkrit untuk mewujudkan ketahanan kesehatan nasional ini, juga sudah tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 4/2019 yang berisi tentang kemampuan mencegah, mendeteksi, dan merespons wabah penyakit, pandemi global, serta kedaruratan nuklir, biologi, dan kimia.

"Adanya Inpres No. 4/2019 tersebut, membuat kementrian dan lembaga yang saling terkait bisa dengan cepat melakukak koordinasi untuk menghadapi berbagai ancaman wabah penyakit, pandemi global, kedaruratan nuklir, biologi, serta kimia," ungkap Terawan.

Terkait upaya pencegahan wabah virus Corona jenis baru, Convid-19, dia mengaku sudah mengoptimalkan peran para petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk berjaga di 132 pintu masuk Indonesia.

"Kita juga terus mengajak masyarakat untuk hidup sehat, sebagai langkah membangun kekekabalan tubuh terhadap penyakit. Upaya ini bisa dilakukan mulai dari langkah sederhana, yakni mencuci tangan, mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, berolah raga secara teratur, dan istirahat yang cukup," tuturnya.

Sementara, terkait dengan pelarangan warga Indonesia, masuk ke wilayah Arab Saudi, termasuk penghentian kegiatan umroh untuk mencegah masuknya virus Corona jenis baru, Convid-19. Terawan menegaskan, Indonesia harus mengormati kebijakan yang diambil Arab Saudi.

"Kita harus menghormati kebijakan yang diambil pemerintah Arab Saudi. Saat ini yang paling penting dilakukan, adalah kita bisa membuktikan bahwa negara kita memang dalam kondisi baik-baik saja, dan sehat. Ini patut terus kita syukuri bersama," ungkapnya.

Serangan Virus Corona, Menkes: Indonesia Mampu Menghadapi


Kepercayaan diri masarakat, menurutnya harus terus dibangun, dan jangan sampai masyarakat terlalu resah oleh serangan virus tersebut. "Kekuatan diri sendiri sangat penting untuk melawan penularan wabah penyakit tersebut," imbuhnya.

Hal senada juga ditegaskan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, Sutrisno, yang menyebutkan Indonesia memang memiliki kemampuan untuk mencegah dan mendeteksi masuknya virus Corona jenis baru, Convid-19.

"Kita sudah memiliki peralatan penunjang, termasuk para ahli biomolekuler yang didukung laboratorium molekuler di setiap pusat pendidikan tinggi kedokteran di Indonesia. Tentunya ini sangat menunjang untuk penanganan dan pencegahan masuknya virus Corona jenis baru, Convid-19," ujar doktor ahli kandungan Fakultas Kedokteran (FK) UB Malang tersebut.

Mendeteksi virus Corona jenis baru, Convid-19 menurutnya sangat mudah, karena Indonesia sudah memiliki peralatan untuk mendeteksinya, serta petugas yang memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi. "Kita harus percaya diri mampu, dan terus waspada, serta dituntut untuk terus berkembang mengikuti perkembangan yang sangat pesat," tegasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2740 seconds (0.1#10.140)