6 Pesawat Bantuan Asing Angkut 103 Ton Bantuan Kemanusiaan

Jum'at, 19 Oktober 2018 - 14:43 WIB
6 Pesawat Bantuan Asing Angkut 103 Ton Bantuan Kemanusiaan
Sebanyak 6 pesawat bantuan asing angkut 103 ton bantuan kemanusiaan untuk penanganan bencana di Sulawesi Tengah. Foto/Ist.
A A A
PALU - Bantuan untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, masih terus berdatangan. Ada 6 pesawat asing mengangkut 103 ton bantuan kemanusiaan.

Pesawat-pesawat itu, diterbangkan dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaimandi Balikpapan, menuju Bandar Udara Mutiara Al-Jufri di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, 6 pesawat tersebut merupakan dukungan transportasi dari Pemerintah Amerika Serikat, Australia, Kanada, Korea, Jepang, dan Singapura.

"Sebanyak 64 sorti penerbangan, dengan menggunakan pesawat angkut militer membawa bantuan dari Balikpapan sebagai entry point menuju Palu," ujarnya, dalam siaran tertulis yang diterima Sindonews.

Pesawat yang rata-rata menggunakan jenis C-130 Hercules tersebut, mengangkut bantuan dari dalam dan luar negeri, berupa bantuan pangan dan non pangan.

Bantuan pangan yang dibongkarmuat tersebut berupa air mineral, mie instan, biskuit, makanan gizi bayi, minyak goreng dan beras. Sedangkan bantuan non pangan, didominasi tenda.

"Selain itu, pesawat juga menurunkan 1 unit forklift yang digunakan untuk mengangkut barang yang diturunkan dari pesawat," ungkapnya.

BNPB melaporkan bantuan yang belum terkirim hingga Rabu (17/10/2018), terdiri dari 32 unit genset dari Cina sebanyak 32 unit (3,46 ton), dan tenda Alpinter dari UNICEF sebanyak 42 set (14,49 ton).

Bantuan ini akan diangkut dan dikirim ke Palu, dengan pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat, dan Jepang, pada hari ini. Total bantuan internasional yang telah diterima oleh Pemerintah Indonesia seberat 980 ton, dengan kategori pangan dan non pangan.

Tercatat 20 negara telah membantu Pemerintah Indonesia, selama penanganan darurat pascagempa Sulawesi Tengah. Negara tersebut antara lain Amerika Serikat, Australia, India, Inggris, Jepang, Jerman, Kanada, dan Korea.

Selain itu, bantuan juga datang dari Rusia, Spanyol, Selandia Baru, Singapura, Swiss, Turki, Malaysia, Perancis, Qatar, Cina, dan Ukraina.

Pemerintah Indonesia, disebutkan Sutopo, juga mendapatkan dukungan bantuan dari ASEAN Coordinating Centre For Humanitarian Assistance (AHA Centre) dan Badan PBB.

Sementara itu, tenda yang dikirimkan lebih dikhususkan untuk pemenuhan kebutuhan tenda sekolah. Sebanyak 13 palet kemasan tenda sekolah bantuan UNICEF, dikirimkan melalui dua sorti oleh pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat.

Berdasarkan data hingga Selasa (16/10/2018) pukul 20.00 Wita, Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, menyebutkan jumlah total sekolah yang terdampak bencana mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, MI dan MTs, mencapai 1.185 unit.

Kerusakan gedung sekolah terbesar teridentifikasi di Kabupaten Donggala (499 unit), Kota Palu (359), Kabupaten Sigi (234), dan Kabupaten Parigi Moutong (93).

Dari total jumlah tersebut, kerusakan ruang kelas dengan kategori rusak berat dan rusak sedang mencapai 4.722 unit. Sampai dengan hari ini, Jumat (19/10/2018), ribuan tenda untuk kelas darurat masih dibutuhkan di wilayah terdampak.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7584 seconds (0.1#10.140)