Januari-September Impor Jatim Mengalami Kenaikan 16,71 Persen

Jum'at, 19 Oktober 2018 - 18:50 WIB
Januari-September Impor Jatim Mengalami Kenaikan 16,71 Persen
Selama bulan Januari-September, impor Jawa Timur (Jatim) mengalami kenaikan 16,71 persen. Foto/Ilustrasi
A A A
SURABAYA - Nilai impor Jatim selama Januari-September 2018, mencapai USD18,91 miliar, naik 16,71 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD16,20 miliar.

Sedangkan pada September 2018, nilai impor mencapai USD1,99 miliar, naik 6,09 persen dibandingkan September tahun sebelumnya.

Impor migas bulan September sebesar USD330,17 juta naik 37,89 persen dibanding bulan sebelumnya. Impor migas menyumbang 22,81 persen dari total impor September 2018.

Nilai impor migas masih mengalami peningkatan sebesar 2,90 persen dibanding September 2017. Sedangkan impor nonmigas turun 17,79 persen dibanding bulan sebelumnya, dari USD1,87 miliar menjadi USD1,54 miliar.

"Impor nonmigas menyumbang 77,19 persen total impor di September 2018 ke Jawa Timur. Dibanding September 2017, nilai impor nonmigas naik 7,08 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono, Jum'at (19/10/2018)

Impor nonmigas terbesar selama periode Januari-Agustus 2018, masih didominasi dari China dengan nilai sebesar USD4,21 miliar. Nilai itu berkontribusi 27,37 persen dari total impor.

Disusul dari Amerika Serikat sebesar USD1,09 miliar 7,11 persen dari total impor. Berikutnya dari Singapura sebesar USD846,31 juta atau dengan kontribusi sebesar 5,89 persen.

Pada September 2018, kontribusi China terhadap total impor mencapai 32,14 persen USD495,06 juta. Disusul berikutnya dari Amerika Serikat dan Thailand yang memberikan kontribusi pada pasar impor Jatim 7,24 dan 5,70 persen.

Negara ASEAN masih menjadi salah satu pemasok utama barang komoditi nonmigas ke Jatim selama September 2018, yaitu mencapai USD233,88 juta. Di kawasan ASEAN, Thailand menjadi negara utama dengan kontribusi 5,70 persen dari total impor.

Selanjutnya Singapura dengan kontribusi 3,89 persen dan dari Malaysia sebesar 3,54 persen. Nilai impor nonmigas dari Thailand sebesar USD87,73 juta, disusul dari Singapura USD59,89 juta serta Malaysia USD54,46 juta. Sementara itu impor nonmigas dari negara Uni Eropa sebesar USD136,67 juta.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7306 seconds (0.1#10.140)