Pengawal Tembak Mati Komandan Jenderal Polisi Afghanistan

Sabtu, 20 Oktober 2018 - 00:07 WIB
Pengawal Tembak Mati Komandan Jenderal Polisi Afghanistan
Jenderal Abdul Razeq tewas ditembak anggota pasukan pengawalnya dalam sebuah serangan orang dalam terbaru. Foto/Istimewa
A A A
KANDAHAR - Komandan keamanan paling berkuasa di Afghanistan, Jenderal Abdul Razeq tewas ditembak oleh pasukan pengawal yang paling dipercayainya.

Pasukan pengawal itu melakukan serangan orang dalam terbaru hingga memberikan pukulan keras kepada pemerintah Afghanistan menjelang pemilihan parlemen pada akhir pekan ini.

Jenderal Scott Miller, komandan tertinggi Amerika Serikat (AS) di Afghanistan yang bertemu dengan Razeq dan gubernur provinsi selatan Kandahar beberapa saat sebelumnya, tidak terluka dalam serangan itu.

Selain Razeq, korban tewas adalah Gubernur Kandahar Zalmay Wesa dan kepala intelijen provinsi Abdul Mohmin dalam serangan tersebut.

Gerilyawan Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Taliban mengatakan mereka telah menargetkan Miller dan Razeq dalam serangan tersebut, yang memiliki reputasi menakutkan sebagai musuh kejam dari kelompok garis keras di wilayah selatan Afghanistan.

"Kepala polisi yang brutal dari Kandahar telah tewas bersama beberapa pejabat lainnya," bunyi pernyataan Taliban seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/10/2018).

Taliban merilis gambar seorang pria muda berseragam militer yang mereka katakan adalah pelaku penyerangan dan pejabat Afghanistan mengidentifikasi dia dengan nama Gulbuddin.

Masih belum jelas bagaimana para pemberontak berhasil menyusupkan seorang pria bersenjata yang begitu dekat dengan komandan senior.

Para pejabat mengatakan Razeq, Miller dan para pejabat lainnya sedang berjalan menuju zona pendaratan ketika helikopter yang menjemput Jenderal AS kembali ke Kabul mendekat ke tanah ketika pria bersenjata itu, yang sedang menunggu di luar, menembaki mereka.

Setidaknya dua ledakan granat tangan dan tembakan sporadis dari sekitar kompleks itu juga dilaporkan oleh para pejabat, sebagai tanda serangan itu dikoordinasikan dengan hati-hati.

Tiga pejabat Afghanistan semuanya terkena tembakan dari pelaku dan dua orang Amerika serta kontraktor koalisi terluka dalam baku tembak. Namun Miller, yang mengambil alih pasukan AS di Afghanistan dan misi Dukungan Resolusi Tinggi pimpinan NATO bulan lalu, tidak terluka.

"Pejabat provinsi termasuk gubernur, kepala polisi dan pejabat lainnya menemani para tamu asing ke pesawat ketika tembakan terjadi," kata Said Jan Khakrezwal, kepala dewan provinsi.

Pejabat Kedutaan Besar AS mengatakan laporan saksi mata menunjukkan bahwa klaim Miller adalah target dalam serangan itu salah, tetapi ia tidak memberikan rincian.

Pejabat lokal mengatakan Miller tampaknya diselamatkan oleh pelindung tubuhnya tetapi tidak ada konfirmasi langsung dari markas NATO.

Serangan itu menggarisbawahi betapa gentingnya situasi yang tersisa di Afghanistan bahkan setelah para pejabat Taliban dan AS telah membuka kontak awal yang ditujukan untuk membangun dasar bagi pembicaraan perdamaian di masa depan.

Tetapi seorang juru bicara Pentagon mengatakan Washington tetap berkomitmen pada strateginya untuk mempertahankan tekanan militer yang berat terhadap Taliban untuk memaksa gerilyawan ke meja perundingan.

“Serangan ini tidak akan mengubah resolusi AS dalam strategi Asia Selatan kami. Jika ada, itu membuat kita lebih tegas,” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS Letnan Kolonel Kone Faulkner kepada Reuters.

Presiden Ashraf Ghani mengatakan sebuah tim yang dipimpin oleh kepala NDS, Masoom Stanekzai, akan dikirim ke Kandahar untuk mengendalikan situasi dan menyelidiki insiden itu, yang secara tajam meningkatkan kekhawatiran keamanan sekitar pemilihan pada hari Sabtu nanti.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9023 seconds (0.1#10.140)