ITS Surabaya Mampu Ciptakan Teknologi Kemaritiman

Sabtu, 20 Oktober 2018 - 00:24 WIB
ITS Surabaya Mampu Ciptakan Teknologi Kemaritiman
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Teknologi yang dapat mengirimkan sistem peringatan dini ketika kapal memasuki zona bahaya berhasil diciptakan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Teknologi bernama AISITS ini sangat berguna bagi keamanan dan keselamatan dunia maritim. Wakil Rektor IV ITS yang juga tergabung dalam tim peneliti dan pengembang AISITS, Ketut Buda Artana menjelaskan, Automatic Identification Sys tem Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (AISITS) merupakan produk riset dan inovasi berkelanjutan atas dukungan pendanaan riset dan inovasi oleh Kemenristek- Dikti.

Dia menjelaskan, aplikasi AISITS ini memanfaatkan data statis dan data dinamis ka pal yang dikirimkan oleh kapal me lalui gelombang radio, dan selanjutnya mengolah data tersebut dalam logic solver untuk beberapa aplikasi yang telah tergabung di dalam sistemnya.

“Data tersebut di manfaatkan untuk lebih menjamin keselamatan operasional kapal dan instalasi laut, yang output - nya berupa real time-early warning system berbasis internet dan mo bile application,” katanya saat peluncuran AISITS di Jakarta.

Diketahui, AISITS merupakan aplikasi yang di-kembangkan oleh perusahaan startup milik PT ITS Tekno Sains yang be kerja sama dengan perusahaan penyedia infrastruktur menara.

AISITS bisa mengirim sistem peringatan dini ketika kapal memasuki zona bahaya, yang berguna untuk me lindungi kapal dari tabrakan, melindungi pipa bawah laut dari beban eksternal (jangkar dan objek lainnya), melindungi bangunan lepas pantai akibat di tabrak kapal, monitoring bahan bakar, monitoring emisi, menentukan tingkat kebahayaan operasional kapal, serta dapat pula digunakan sebagai basis dalam port management and traf fic information system.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek-Dikti) Mohamad Nasir menyambut baik kiprah ITS yang bisa meluncurkan sistem keamanan yang sudah berbasis komersial.

Kata dia, hal ini se suai dengan keinginan pemerin tah agar perguruan tinggi bisa berkontribusi terhadap laju pertumbuhan industri. “Ini sudah saatnya perguruan tinggi melakukan riset berbasis kebutuhan pasar. Baik kebutuhan industri maupun hadir memberikan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.

Hal ini akan mendorong terciptanya ekosistem yang kondusif untuk perkembangan industri start - up, khususnya yang berbasis teknologi,” katanya. Nasir menyampaikan pemerintah saat ini sangat fokus mendukung perkembangan star tup di tanah air.

Hal ini terlihat dengan sinergi beberapa kementerian untuk mengembangkan bisnis perusahaan pemula itu di Tanah Air. Munculnya teknologi inovasi AISITS karya perusahaan startup ITS yang tidak hanya didukung oleh Kemenristek- Dikti, tetapi juga Kementerian Perhubungan tersebut dilatari oleh adanya beberapa kasus yang terjadi akibat rusaknya instalasi laut, sehingga sering kali menyebabkan banyak kerugian baik maateril maupun imateriil.

Dia mengatakan, hasil riset dan inovasi perguruan tinggi memang harus ditingkatkan sisi komersialisasinya agar bermanfaat tidak hanya bagi masyarakat, namun juga pembangunan bangsa.

“Dalam era industri 4.0 saat ini, aplikasi semacam ini akan memegang pe ranan yang sa ngat penting dan memiliki potensi bisnis yang sangat besar,” ujar mantan rek tor Undip ini.

Pada kesempatan sama, Rektor ITS Joni Hermana mengatakan, ITS sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi yang memiliki pusat unggulan iptek dan inovasi memiliki kewajiban agar selalu mendorong hasilha sil riset sivitas akademikanya untuk dapat dijadikan produk inovasi yang memberi manfaat bagi masyarakat secara langsung dan memiliki potensi komersial.

Dijelaskannya, hingga saat ini Kemenristek-Dikti telah mempercayakan ITS untuk mengelola tiga Pusat Unggulan Iptek (PUI), yakni PUI Sistem Kontrol Otomotif (SKO), PUI Mechanics Industrial Auto mation (MIA), dan PUI Ke selamatan Kapal dan Instalasi Laut (KEKAL ). “PUI KEKAL ditetapkan oleh Kemenristek-Dikti sejak tahun 2008, dan melalui PUI KEKAL ITS inilah produk AISITS dikembangkan dan diciptakan,” ungkapnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6368 seconds (0.1#10.140)