Gubernur Yerusalem Timur dan Kepala Intelijen Diculik Israel

Senin, 22 Oktober 2018 - 13:18 WIB
Gubernur Yerusalem Timur dan Kepala Intelijen Diculik Israel
Pasukan Israel saat beroperasi di wilayah Yerusalem. Foto/REUTERS/Ammar Awad/SINDOnews
A A A
YERUSALEM - Gubernur untuk Yerusalem Timur dan kepala intelijen diculik Israel atas tuduhan terlibat penculikan penduduk dengan kartu identitas Israel.

Israel mengonfirmasi bahwa pasukannya menangkap dua pejabat senior Palestina itu. Pemerintah Otoritas Palestina mengecam penangkapan dua pejabatnya sebagai aksi penculikan.

Dua pejabat tersebut adalah Adnan Ghaith; Gubernur Yerusalem Timur dan Jihad Fakih; Kepala Intelijen Palestina di Yerusalem.

Konfirmasi Israel disampaikan pada hari Minggu tanpa memberikan rincian alasan penangkapan tersebut. Pengacara untuk dua pejabat Palestina yang ditangkap menyatakan bahwa kliennya ditangkap atas tuduhan membantu penculikan yang dilakukan oleh warga Palestina di Yerusalem.

Ghaith dan Fakih sekarang masih dalam proses interogasi di Markas Polisi Yerusalem yang diperintah Israel .

Pengadilan militer negara mayoritas Yahudi tersebut menyatakan penahanan Ghaith diperpanjang hingga Selasa. Sedangkan Kolonel Fakih ditahan hingga Rabu mendatang.

Baik Ghaith dan Fakih menyangkal tuduhan bahwa mereka membantu penculikan tersebut.

Penangkapan keduanya menyusul laporan seorang warga dengan kartu identitas Israel dan berstatus kewarganegaraan Amerika Serikat diculik dan diduga ditahan di Tepi Barat selama lebih dari seminggu.

Warga itu ditahan atas dugaan membantu menjual sebuah rumah warga Arab di Kota Tua Yerusalem kepada seorang warga Israel. Kedutaan AS mengakui bahwa mereka mengetahui laporan seorang warganya ditahan, tetapi menolak menjelaskannya dengan alasan menyangkut masalah privasi.

Ghaith, seperti dilaporkan kantor berita Wafa, Senin (22/10/2018), diculik di lingkungan Beit Hanina di Yerusalem pada Sabtu malam oleh unit khusus polisi Israel yang menghentikan mobilnya. Sedangkan Kolonel Fakih ditahan di pos pemeriksaan militer Israel di desa al-Judeira di barat laut Yerusalem.

"Penangkapan Geith dan Fakih adalah kejahatan baru terhadap rakyat Palestina," kata pemerintah Otoritas Palestina (PA) dalam sebuah pernyataan.

"Ini juga kejahatan terhadap kepemimpinan Palestina dan ibu kota kita yang abadi, kota Arab Yerusalem yang diduduki," lanjut pernyataan PA.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6650 seconds (0.1#10.140)