Urung Direlokasi Tahun Ini, PKL Benpas Mulai Mengeluh

Senin, 22 Oktober 2018 - 20:19 WIB
Urung Direlokasi Tahun Ini, PKL Benpas Mulai Mengeluh
Lapak darurat PKL Benteng Pancasila tampak sepi pengunjung. Lokasi yang tak representatif ini membuat pedagang mengeluh sepi pembeli.Foto/SINDONews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Rencana Pemkot Mojokerto untuk merelokasi ratusan pedagang kaki lima (PKL) di sentra PKL Benteng Pancasila (Benpas) molor dari rencana semula. Dipastikan, tahun ini mereka tak bakalan menempati bangunan baru yang telah dijanjikan.

Bulan September tahun lalu, ratusan lapak di sentra PKL Benpas ludes dilalap si jago merah. Beberapa bulan tak memiliki lapak, akhir tahun lalu Pemkot Mojokerto membangun lapak darurat yang berada tak jauh dari lokasi semula. Relokasi sementara dilakukan dan Pemkot Mojokerto menjanjikan tahun ini dibangun lapak permanen di lokasi lama.

Namun dipastikan, rencana itu batal dilakukan. Pasalnya, hingga pembahasan Perubahan APBD tahun ini, Pemkot Mojokerto tak mengalokasikan anggaran untuk pembangunan lapak PKL. Sementara di sisi lain, pedagang menilai lapak darurat yang selama hampir setahun ini dihuni, tak memenuhi syarat. Omset pedagang pun terjun bebas.

SJ, salah satu PKL mengaku, selain tempat relokasi terbilang sempit. Sehingga, lapak pedagang juga ikut menciut. Selain itu, rapatnya bangunan semi permanen antar lapak juga membuat pembeli tak nyaman. ”Bagaimana pembeli bisa nyaman, lokasinya panas. Sirkulasi udara sangat buruk,” keluh SJ.

Selama ini, pedagang bersabar menghuni lapak darurat lantaran Pemkot Mojokerto berjanji bakal membangun sentra PKL permanen seperti sebelumnya. Namun hingga saat ini, belum ada kabar terkait hal itu. ”Kalau begini terus, dagangan kami tak akan bisa ramai. Dari hari ke hari omset terus menyusut karena pembeli sepi,” tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto Ruby Hartoyo mengatakan, dalam APBD tahun ini memang tak ada anggaran untuk revitalisasi sentra PKL Benpas yang terbakar. Sebaliknya, anggaran diharapkan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikucurkan dari pemerintah pusat.

Ruby menyebut, revitalisasi sentra PKL Benpas setidaknya baru bisa dilakukan tahun depan dengan anggaran Rp1,7 miliar. Anggaran itu untuk mengembalikan sentra PKL seperti semula. Kendati demikian, pihaknya berharap ada kucuran anggaran yang lebih, yakni Rp10 miliar. ”Kalau di aplikasi Krisna, sudah ada angka Rp1,7 miliar tahun depan,” terang Ruby, Selasa (22/10).

Sejatinya, lanjut Ruby, pihaknya telah merencanakan untuk membangun kembali sentra PKL Benpas dengan konsep baru yang menelan anggaran Rp10 miliar. Namun soal kepastian bagaimana bentuk sentra PKL yang baru nanti, masih menunggu kucuran anggaran dari pemerintah pusat. ”Wali kota terpilih sudah melakukan pendekatan ke kementerian agar anggaran yang diberikan optimal, sehingga sesuai dengan rencana kita,” paparnya.

Soal melesetnya pembangunan revitalisasi sentra PKL Benpas ini, Ruby menyebut, hal itu lantaran telatnya penganggaran dalam APBD tahun ini. Sementara menurutnya, pasca terjadi kebakaran, pembahasan APBD tahun 2018 telah rampung. ”Nanti kalau anggaran dari pusat turun, langsung kita bangun. PKL akan kita relokasi ke tempat semula,” pungkasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8402 seconds (0.1#10.140)