Satu Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di RSSA Malang

Rabu, 18 Maret 2020 - 17:25 WIB
Satu Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di RSSA Malang
Tim dokter RSSA Malang, Wali Kota Malang, Sutiaji, dan tim penanganan Covid-19 Pemkot Malang, saat memberikan keterangan pers di RSSA Malang. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
SURABAYA - Seorang pasien positif Covid-19 meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Rabu (18/3/2020). Tercatat hingga hari ini, delapan spesimen dinyatakan positif Covid-19.

Dari delapan pasien yang dinyatakan positif, enam di antaranya merupakan hasil swab di Tropical Disease Center (TDC) Universitas Airlangga (Unair) dan dua di Balitbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Perkembangan seputar Covid-19 di Jatim ini sangat dinamis," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Rabu (18/3/2020).

Selain pasien yang dinyatakan positif, Khofifah juga merilis perkembangan Orang Dalam Pantauan (ODP) sebanyak 29 orang dan 11 Pasien Dalam Pantauan (PDP). Pihaknya sudah harus melakukan tracing atau pelacakan yang dilakukan 30 tim reaksi cepat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim dan 1.600 orang dari Dinas Sosial (Dinsos) Jatim.

"Kami juga meminta dari FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) juga membantu tracing Orang Dengan Resiko (ODR) karena sudah sempat kontak langsung dengan yang sudah dinyatakan positif Covid-19," terang Khofifah.

Khofifah berharap, bagi mereka yang sudah sempat kontak fisik dengan orang yang positif Covid-19, bisa langsung melakukan isolasi diri. Khofifah menegaskan, isolasi bukan alienasi atau mengasingkan diri. "Artinya, mereka diisolasi bukan berarti mereka diasingkan. Tetapi ini dalam konteks mereka diobservasi minimal selama 14 hari masa inkubasi Covid-19," katanya.

Selain tracing, Pemprov juga telah mengeluarkan surat edaran ke Puskesmas hingga Puskesmas Pembantu, Polindes dan Ponkesdes. Khofifah mendesak mereka jmembuka posko untuk melayani masyarakat yang ingin konfirmasi karena indikasi batuk, flu atau demam. "Supaya tidak terjadi kepanikan di masyarakat, maka puskesmas dan pustu diharapkan lebih aktif lagi mulai besok," pungkas Khofifah.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9527 seconds (0.1#10.140)