Sajian Teater Perjuangan dalam Sekolah Kebangsaan

Senin, 29 Oktober 2018 - 16:02 WIB
Sajian Teater Perjuangan dalam Sekolah Kebangsaan
Para siswa mengikuti sekolah kebangsaan di Gedung Nasional Indonesia. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar acara sekolah kebangsaan untuk menyambut momentum peringatan Hari Pahlawan.

Acara yang bertempat di Gedung Nasional Indonesia bertujuan untuk kembali membangkitkan semangat perjuangan bagi kalangan pelajar Surabaya.

Sebelum dimulainya sekolah kebangsaan, acara diisi dengan penampilan para pelajar Surabaya yang menyuguhkan teatrikal perjuangan. Teatrikal ini, bercerita tentang perjuangan Dr. Soetomo dan Cak Durasim dalam mengunggah semangat para pemuda terdahulu.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini didapuk menjadi seorang guru bagi para pelajar. Di Hari Pahlawan ini, Risma meminta kepada para pelajar meniru perjuangan para pahlawan. Menurutnya, dahulu para pahlawan berjuang melawan penjajah. Namun sekarang, berjuang bagi para pelajar diartikan dengan belajar tekun dan tidak mudah menyerah.

“Belajar yang paling mudah itu mendengar. Mari kita kurangi bicara, dengan banyak belajar dan lebih banyak mendengar,” kata Risma di sela-sela acara Sekolah Kebangsaan yang bertempat di Gedung Nasional Indonesia, Museum Dr Soetomo, Senin (29/10/18).

Risma melanjutkan, banyak pejuang yang lahir dan besar di Surabaya. Salah satunya adalah Dr. Soetomo. Kendati demikian, ia berpesan kepada para pelajar agar mengetahui sejarah tentang pahlawan yang ada di Surabaya. Supaya mereka tidak mudah terpecah belah, dan terpengaruh oleh budaya asing.

“Karena, kalian nanti yang akan meneruskan perjuangan Dr. Soetomo, HOS Cokroaminoto dan meneruskan perjuangan para pejuang-pejuang terdahulu,” ujarnya.

Risma melanjutkan, ke depan para pelajar tidak hanya bersaing dengan anak-anak Indonesia. Namun, mereka ke depannya akan bersaing dengan para pelajar di seluruh dunia. Maka dari itu, ia ingin agar pelajar Surabaya tidak kenal kata menyerah. Dengan menyontoh perjuangan para pahlawan terdahulu.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, bangsa yang baik adalah bangsa yang mengetahui peninggalan sejarahnya. Makanya, Disbudpar bersama Dinas Pendidikan, memilih museum Dr. Soetomo sebagai salah satu lokasi sekolah kebangsaan. “Yang paling baik belajar (sejarah) itu melalui museum. Kita memiliki museum-museum yang nilai historisnya sangat tinggi. Salah satunya yakni Museum Dr. Soetomo,” jelasnya.

Apalagi, katanya, momentum ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Sehingga diharapkan para pelajar Surabaya lebih meresapi dan memahami nilai historis perjuangan bangsa. Salah satunya adalah perjuangan Dr. Soetomo. “Harapannya agar anak-anak lebih memahami, lebih mengetahui, goresan (sejarah) itu. Kita libatkan anak-anak di teatrikal juga, supaya anak-anak lebih meresapi kejadian (perjuangan) itu,” kata Antiek.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6311 seconds (0.1#10.140)