Pemprov Jaga Lima Sektor Penopang Ekonomi Jatim

Rabu, 01 April 2020 - 13:46 WIB
Pemprov Jaga Lima Sektor Penopang Ekonomi Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak. Foto/Dok
A A A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) berupaya menjaga kinerja lima sektor utama penopang ekonomi Jatim di tengah wabah virus corona. Lima sektor itu antara lain, industri, perdagangan, pertanian, akomodasi dan makanan minuman (mamin) serta infrastruktur.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan jika lima sektor ini bisa dimitigasi, maka tidak akan terlalu mengalami tekanan yang berlebih. Memang untuk sektor akomodasi dan mamin terpuruk, para pelaku pasar tetap bertahan seperti menjual makanan lewat layanan antar.

"Sektor industri yang berkontribusi 75% terhadap ekonomi Jatim hingga kini masih terus berproduksi," kata dia, Rabu (1/4/2020).

Di sektor ini, kata dia, terdapat 1.200 industri besar yang mempekerjakan 380.000 orang. Industri ini sedang dipetakan, jadi belum bisa diukur bagaimana dampaknya dan berapa lama industri bertahan. "Namun begitu, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Dinas Perdagangan untuk mendata industri ini sesuai protokol penanganan Covid-19," kata dia.

Selain itu, Emil mengakui saat ini memang ada kesulitan bahan baku industri yang langka ataupun harga naik tinggi. Namun dinas perdagangan dan perindustrian sedang melakukan upaya substitusi bahan baku agar industri tetap beroperasi. Pihaknya juga memastikan jalur pemasaran alternatif karena memang mal, hotel dan wisata sangat terdampak.

"Kami menggandeng platform online Tani Hub, agar jangan sampai hasil pertanian tidak terserap pasar," kata dia.

Di sisi lain, Pemprov Jatim juga akan memanfaatkan dana desa untuk padat karya tunai atau cash for work. Program ini akan diintegrasikan dengan penanggulangan Covid-19. Di Jember sebelumnya hanya 100 orang yang mendapat progam padat karya tunai. Saat ini bertambah menjadi 10.000 orang.

"Pesantren-pesantren yang terdampak oleh penutupan untuk pencegahan penyebaran virus corona ini nantinya diberdayakan. Salah satunya untuk menjadi petugas penyemprotan disinfektan akan digaji per hari agar roda ekonomi masyarakat tetap jalan," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut, wabah Covid-19 berdampak terhadap 3,88 juta tenaga kerja di Jatim. Tenaga kerja tersebut berasal dari sejumlah sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian provinsi ini. Sektor itu antara lain, perdagangan, industri pengolahan, transportasi dan sektor akomodasi makanan minuman.

Saat ini, dana yang disiapkan Pemprov Jatim sebagai jaring pengaman sosial sebesar Rp264 miliar. Namun, alokasi anggaran itu membutuhkan tambahan yang lebih besar lagi untuk dapat melakukan berbagai program. Salah satunya terkait dengan padat karya tunai dan intervensi terhadap pelaku UMKM terdampak. “Kami sekarang sedang konsolidasi data dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan dinas sosial untuk mendeteksi keluarga rentan, hampir miskin atau yang sudah miskin,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Senin (30/3/2020).
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7439 seconds (0.1#10.140)