Berkah Covid-19, Produksi Tempat Cuci Tangan Ini Beromset Jutaan

Jum'at, 03 April 2020 - 18:15 WIB
Berkah Covid-19, Produksi Tempat Cuci Tangan Ini Beromset Jutaan
Siti Fitria saat mengecat jirigen yang hendak diproduksi sebagai tempat cuci tangan. Foto/SINDOnews/ashadi ik
A A A
GRESIK - Pandemi Covid-19 membawa berkah bagi Siti Fitria. Ibu rumah tangga warga Ngargosari, Kebomas, Gresik ini kebanjiran order membuat tempat cuci tangan dari jerigen bekas. Pekerjaan ini dia lakukan bersama Indah Sri, tetangganya.

Tak ayal, upaya yang dihasilnya mampu meraup omset yang sangat luar biasa. Dalam sehari misalnya, mampu menjual hingga 70 buah. "Sehari bisa dapat total Rp4 juta," kata Fitria saat ditemui di kediamannya, Jumat (3/4/2020).

Perempuan yang kesehariannya sebagai pegiat lingkungan mengaku mendapatkan jerigen bekas dari perusahaan di Gresik. Kemudian, dicuci sampai bersih dan dijemur hingga dikeringkan.

Setelah dikeringkan, jurigen dicat dengan warna merah. Kemudian dijemur kembali sampai kering. Tahapan selanjutnya, jurigen itu dilukis bergambar pohon di beberapa sisi. Dan ditempel stiker bertuliskan 7 cuci tangan di bagian tengah.

"Baru setelah itu dilubangi bagian bawah dengan bor sebagai tempat kran. Terakhir, dipasang kran dan siap dijual," ujar wanita yang juga ketua Asosiasi Bank Sampah Gresik (ASBAG).

Untuk menghasilkan satu tempat cuci tangan membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Meski hanya berdua, setiap harinya mampu memproduksi hingga ratusan buah. Jika kondisi cuaca mendukung.

Produknya pun banyak dilirik masyarakat. Mulai dari pemerintah desa (Pemdes), sekolah, komplek perumahan hingga instansi pemerintah. Bahkan, banyak juga permintaan dari Bogor. "Paling banyak permintaan yang warna merah dan ungu," imbuhnya.

Terdapat tiga jenis tempat cuci tangan yang dijual. Pertama ukuran 20 liter, kemudian 15 liter biasanya disebut jirigen apel dan berbentuk kotak dengan daya tampung air 18 liter. "Harganya sama Rp50 ribu per buah," katanya.

Fitria bercerita, mulanya tidak ada niatan menjalani bisnis sampingan itu. Awal Maret lalu dia iseng mengunggah tempat cuci tangan media sosial facebook. Ternyata, banyak yang merespon positif hingga pada akhirnya banyak pemesanan

"Lumayan membuat kerajinan untuk mengusir kejenuhan di rumah. Kita tetap tidak lupa anjuran pemerintah tentang Physical Distancing untuk memutus mata rantai Covid-19," pungkasnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1316 seconds (0.1#10.140)