Buka Pelayanan Endoskopi, RS Unair Bidik Pasien Non-BPJS

SURABAYA - Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) mulai meningkatkan pelayanan pada pasien dengan membuka fasilitas endoskopi. Adanya pelayanan endoskopi diharapkan bisa menambah penelitian serta layanan sebagai rumah sakit pendidikan pada masyarakat.

Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron Mukti menuturkan, RS Unair selama ini berkembang begitu cepat. Sebagai RS pendidikan, kehadirannya tidak saja untuk pendidikan, pelayanan, tapi juga penelitian dan inovasi baru.

“Makanya ide baru yang dilakukan antara lain dengan membuka unit pelayanan endoskopi ini,” ujar Ali, Rabu (31/10/2018).

Ia melanjutkan, adanya pelayanan endoskopi membuka kesempatan RS untuk melakukan pemeriksaan lebih bagus lagi, diagnosis bisa lebih tepat, dan tritmen bisa lebih bagus. Mereka menjadi lebih efektif dan efisien.

“RS pendidikan harus terus merespon perubahan. Terutama, di era revolusi indusri 4.0, semua serba internet of thing serta serba big data. Ada telemedicine, telediagnosis, teletreatment, dan telekonsultasi,” jelasnya.

Nantinya, lanjutnya, ada hospital without wall atau RS tanpa batas dinding. Sehingga semua orang bisa memberikan layanan. “Termasuk konsultasi endoskopi. Kami berharap, ada semacam layanan konsultasi, sehingga bisa lebih cepat dan tepat,” sambungnya.

Direktur RS Unair Nasronuddinmenuturkan, sepajang tahun ini pihaknya dipercaya rektor untuk mengelola RS secara mandiri. Baik pengelolaan keuangan maupun SDM.

Sejak awal 2016, RS Unair menerima pasien BPJS sebanyak 97,6 persen. Pihaknya berusaha meraih pasien non-BPJS. Makanya, ada 6 asuransi umum yang bekerjasama dengan RS Unair. “Target kami tahun 2020 nanti 30 persen pasien adalah non-BPJS,” jelasnya.