Ekstrak Kemangi Anti Stress Antar Mahasiswa Unair Berjaya di Malaysia

Kamis, 01 November 2018 - 16:50 WIB
Ekstrak Kemangi Anti Stress Antar Mahasiswa Unair Berjaya di Malaysia
Empat mahasiswa ITS menjadi jawara di Malaysia berkat ekstrak kemangi anti stress.Foto/SINDOnews/Ist
A A A
SURABAYA - Empat mahasiswa kimia Universitas Airlangga (Unair) berhasil menyabet dua penghargaan dalam ajang International Invention and Inovative Competition (INIIC). Mereka berhasil mengembangkan ekstrak kemangi yang memiliki nilai guna tinggi.

Empat mahasiswa yang terdiri atas Melly Octaviany, Nisa’ur Rosyidah, Wahyu Dwi Novita Sari, dan Hanifah Puspita Sari menjadi jawara di Langkawi, Malaysia.

Mereka memiliki dua karya yang menjadi unggulan. Karya pertama berupa B-FRESS, mendapatkan penghargaan silver dan karya kedua, SEBA MASK pun mendapat bronze.

Perlombaan yang dilaksanakan pada 19–23 Oktober lalu itu terbagi menjadi tiga kategori. Tim Unair mendapatkan kedua penghargaan tersebut pada kategori B (Higher Institution Student) atau mahasiswa.

”Kami mengikuti yang kategori B. Cakupan pesertanya seluruh mahasiswa tingkat internasional,” ujar Melly Oktaviany, salah seorang anggota tim, Kamis (1/11/2018).

Mahasiswa kimia angkatan 2016 itu menambahkan, B-FRESS atau Body Fragrance Spray Anti-Stress merupakan spray untuk menurunkan tingkat stress dari ekstrak daun kemangi dan aromaterapi.

”Sedangkan, karya kedua kami, SEBA MASK (Seaweed Basil Mask), masker peel off dari rumput laut dan ekstrak kemangi untuk hilangkan masalah pada kulit wajah,” ucap Melly.

Mereka memberikan variasi pada produknya dengan berbagai rasa. B-FRESS punya empat varian, kopi, mint, jasmin, dan cokelat. Kalau SEBA MASK, ada tiga varian rasa, lemon, madu, dan cokelat.

Melly sendiri mengaku sempat menghadapi kesulitan dalam proses penelitian. Pasalnya, semua timnya hanya memiliki dana yang terbatas. Mereka juga harus mencari pelarut yang cocok untuk memaksimalkan hasil produk.

Proses penelitian ini pun berlangsung dua bulan hingga produk dipresentasikan dan dipublikasikan melalui lokakarya di Malaysia.

“Proses penelitian ini salah satunya mencari tanaman khas Indonesia tapi kurang diminati oleh masyarakat. Keberadaannya yang melimpah dapat menjadi potensi keberlanjutan produk yang besar," kata Melly.

Setelah mendapatkan penghargaan tersebut, Melly menjelaskan bahwa penghargan ini harapannya menjadi motivasi teman-teman yang lain serta mereka ingin mengajak lainnya untuk mengikuti lomba sejenis pada peluang yang lain.

“Semoga hasil karya kami tidak hanya sampai di sini, tapi dapat dikomersialkan sehingga manfaatnya dapat sampai di masyarakat," jelasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2164 seconds (0.1#10.140)