Berada di ICU, PM Inggris Masih Butuh Bantuan Oksigen

Selasa, 07 April 2020 - 23:41 WIB
Berada di ICU, PM Inggris Masih Butuh Bantuan Oksigen
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Foto/Reuters
A A A
LONDON - Kondisi kesehatan Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson mulai stabil, meskipun masih harus menjalani perawatan di unit perawatan intensif (ICU), Selasa (7/4/2020)

Dia juga masih harus mendapat oksigen untuk membantu menghadapi Covid-19. Pertarungan Johnson melawan virus itu telah mengguncang pemerintahan saat Inggris akan memasuki tahap paling mematikan dari wabah virus corona. Saat ini 5.373 orang telah meninggal dunia di Inggris akibat Covid-19 dan 70.000 meninggal di dunia.

Johnson dirawat di Rumah Sakit St Thomas, melintasi Sungai Thames dari gedung parlemen House of Commons pada Minggu (5/4/2020), setelah mengalami gejala yang semakin memburuk, termasuk suhu tinggi dan batuk selama lebih dari 10 hari.

Namun kondisinya dengan cepat semakin memburuk selama 24 jam berikutnya dan dia dipindah ke ICU pada Senin (6/4/2020) untuk mengantisipasi jika dia memerlukan ventilator. Dia saat ini masih dalam kondisi sadar. "Dia menerima perawatan oksigen standard an bernapas tanpa bantuan lain apapun," papar juru bicara PM Johnson.

"Perdana menteri stabil sepanjang malam dan tetap dalam semangat bagus. Dia tidak memerlukan ventilasi mekanik atau dukungan pernapasan non-infasif," ungkap juru bicara itu.

Namun ketidakhadiran Johnson memicu pertanyaan tentang siapa yang kini bertanggung jawab di negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia itu saat menghadapi masa kritis.

Inggris saat ini tak memiliki rencana suksesi resmi dan Johnson meminta Menteri Luar Negeri (Menlu) Dominic Raab untuk mewakilinya. Kini Raab memimpin respon pemerintah dalam memerangi wabah virus corona itu.

Raab memimpin rapat respon darurat pemerintah dalam mengatasi wabah itu. Para menteri lainnya menolak menyatakan siapa yang memiliki kontrol tertinggi atas persenjataan nuklir Inggris, wewenang yang dipegang oleh perdana menteri.

Sebelum dipindah ke ICU, Johnson menyatakan dia dalam semangat yang baik dan Raab menyatakan PM masih menjalankan pemerintahan. Meski demikian, Raab menjelaskan dia belum berbicara secara langsung dengan Johnson sejak Sabtu (4/4/2020).

Raab merupakan putra pengungsi Yahudi kelahiran Ceko yang melarikan diri dari Nazi pada 1938. Kini dia yang mewakili posisi Johnson dalam situasi genting di negara itu.

Para pemimpin Inggris tidak biasanya merilis hasil pemeriksaan medisnya, seperti sejumlah presiden Amerika Serikat (AS) termasuk Donald Trump.

Para pakar pemerintah Inggris memperkirakan korban meninggal akan terus bertambah hingga 12 April dan Inggris harus memutuskan kapan mencabut lockdown.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3297 seconds (0.1#10.140)