Kelakar PM Malaysia Mahathir di Usia Senja: Saya Harus Mati Sekarang

Jum'at, 02 November 2018 - 16:07 WIB
Kelakar PM Malaysia Mahathir di Usia Senja: Saya Harus Mati Sekarang
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Foto/REUTERS
A A A
PUTRAJAYA - Siapa yang tak kenal Mahathir Mohammad. Pemimpin negara yang paling tertua di dunia.Perdana Menteri Malaysia ini pun melontarkan keluhannya sebagai pemimpin dengan usia 93 tahun.

Di usia senjanya, dia masih bergulat dengan persoalan negaranya termasuk membayar utang nasional yang membengkak. Dia menjadi PM Malaysia lagi setelah sekian tahun lamanya pensiun dari panggung politik.

"Saya harus mati sekarang, sebenarnya," canda dia dalam sebuah wawancara dengan AFP pada hari Kamis (1/11/2018).

Meski sebagai negarawan veteran, Mahathir tetap dengan pandangan jujur dan sikap kerasnya terkait isu-isu kontroversial, termasuk hak-hak gay dan anti-Semitisme.

Mahathir mengakui perjalanannya untuk kembali memimpin Malaysia bukan hal mudah. Dengan masalah kesehatan yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dia berjuang dalam pemilu yang berhasil melengserkan rezim Najib Razak yang pemerintahannya dilanda korupsi.

Sejumlah mantan pejabat era Najib telah ditangkap karena korupsi, yang sebagian besar terkait dengan skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Dalam skandal keuangan itu, miliaran dollar dana 1MDB diduga dijarah dalam penipuan yang membentang dari Singapura hingga Swiss.

Selain tindakan keras terhadap korupsi, Mahathir berusaha melunasi utang nasional sebesar USD250 miliar. Dia juga telah membatalkan serangkaian proyek besar yang didukung China, yang membahayakan kemarahan negara dengan ekonomi nomor dua dunia itu.

Di atas itu, koalisinya sendiri adalah aliansi yang tidak mudah. Itu dirakit bersama-sama sebagai sarana untuk mengusir Najib dan dikemas dengan para politisi yang dengan keras menentangnya, termasuk mantan musuh bebuyutannya; Anwar Ibrahim. Anwar Ibrahi sendiri merupakan calon pengganti PM Mahathir.

"Sangat melelahkan," ujar pemimpin tua ini. "Kali ini saya harus melakukan lebih banyak pekerjaan daripada pertama kali saya menjadi perdana menteri. Seluruh mesin pemerintah telah hampir hancur," paparnya.

Kemenangan Mahathir dalam pemilu beberapa bulan lalu membuat hampir semua orang, termasuk aliansinya sendiri, mengejutkan. Momen yang kerap dinamai sebagai "gempa politik" itu telah menggulingkan koalisi Barisan Nasional setelah enam dekade berkuasa.

Berbeda dengan nasib Najib, dia istrinya yang menggemari barang-barang mewah; Datin Seri Rosmah Mansor, telah ditangkap Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC). Najib kini telah dididakwa dengan total 38 tuduhan korupsi yang membuatnya bisa menghadapi hukuman penjara yang lama.

Sejumlah uang tunai, perhiasan dan ratusan tas desainer top dunia senilai lebih dari USD270 juta disita dari properti yang dikaitkan dengan pasangan tersebut.

Tak hanya mengurusi utang, Mahathir juga terpaksa melakukan "bersih-bersih" di pemerintahannya dengan menyingkirkan para pejabat bermasalah.

"Saya harus menyingkirkan orang-orang yang di masa lalu, di bawah pemerintahan sebelumnya, telah secara politik terlibat dengan pemerintah," kata Mahathir dalam wawancara di kantor yayasan yang dia pimpin.

"Banyak hal yang dimanjakan oleh Najib dalam usahanya menggunakan setiap institusi untuk memastikan kemenangannya dalam pemilu," ujar Mahathir.

Mahathir, yang berani membatalkan proyek jalur kereta api dan gas yang dibiayai China, telah mengambil risiko memburuknya hubungan Malaysia dengan Beijing. Ketimbang melanjutkan proyek besar itu, dia lebih mencari uang untuk melunasi utang.

"Kami tidak mampu membelinya," kata Dr Mahathir tentang kesepakatan proyek dengan China. Namun, dia menegaskan hubungan dengan China masih baik.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0410 seconds (0.1#10.140)