Mantan Pesepakbola dan Pesinetron Dicokok Polisi, Karena Narkoba

Jum'at, 09 November 2018 - 01:02 WIB
Mantan Pesepakbola dan Pesinetron Dicokok Polisi, Karena Narkoba
Mantan pesepakbola sekaligus aktor sinetron, Claudio Martinez (38), saat diamankan Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat. Foto/KORAN SINDO/Yan Yusuf
A A A
JAKARTA - Claudio Martinez (38), mantan pesepakbola sekaligus aktor sinetron, diamankan Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, diduga karena terlibat kasus narkoba.

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Erick Frendriz, mengatakan, Martinez diamankan dari rumahnya di kawasan Jakarta Barat.

"Iya betul (ditangkap). Saat ini masih dalam pemeriksaan," ujar Erick ketika dikonfirmasi, Kamis (8/11/2018) malam.

Menurut Erick, barang bukti masih sedang dilakukan pendalamam. Barang itu masih dalam pengecekan laboratorium demi memastikan jenis narkobanya. "Belum pasti narkoba. Masih kami cek di lab, besok hasilnya keluar," tegas Erick.

Untuk diketahui, di jagat sepakbola tanah air, Claudio Martinez bukanlah orang baru. Ayah satu anak ini menjadi kiper fenomenal dengan nomor punggung 99.

Berbagai klub liga Indonesia, sudah pernah menggunakan jasanya, di antaranya, PPSM Sakti Magelang, dan Persigo Gorantalo (sekarang bernama Semeru FC).

Selain aktif bermain sepakbola, berbagai judul sinetron dan FTV pernah dilakoni pria yang lahir di Chile ini. Seperti Tendang si Madun 1, 2, dan 3, Jenderal Kancil, Cinta Yang Tertukar, Kutendang Bola Kutangkap Cinta, serta Samson Dahlia. Selain itu, ia juga pernah terikat kontrak dengan beberapa pabrikan mobil dan makanan anak.

Penangkapan terhadap artis yang dilakukan Polres Metro Jakarta Barat, bukanlah kali pertama. Sebelumnya beberapa artis sudah pernah merasakan dinginnya sel Polres Metro Jakarta Barat, di antaranya, Rido Rhoma, Imam S. Arifin, dan komedian Reza Bukan.

Seniman sekaligus sutradara ternama, Remy Sylado, menilai narkoba di kalangan artis bukanlah hal yang baru. Ia bahkan menyebut profesi artis rentan dengan narkoba.

Sebab, profesi artis dituntut tinggi dengan gaji besar, sehingga menjadikan kalangan ini sangat rentan dengan narkoba. Narkoba terhadap artis sudah terjadi sejak periode 90-an.

Kasus mencuat adalah ketika Zarima dan Alda Risma yang Over Dosis (OD) di kawasan Jakarta Pusat. "Jadi bisa dikatakan ini bukan hal yang tabu," tutur Remy.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.4115 seconds (0.1#10.140)